SLEMAN, SMJogja.com -Hujan deras yang mengguyur puncak Merapi pada Kamis (3/2) siang mengakibatkan banjir lahar di sepanjang aliran Sungai Boyong. Dilaporkan, sebanyak 24 truk terjebak banjir lahar usai mengambil muatan pasir di Sungai Boyong tepatnya Dusun Turgo, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Sleman.
Saat dihubungi Suara Merdeka, Kamis (3/2), Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (BPBD) Sleman Bambang Kuntoro mengungkapkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.30 WIB saat truk antri keluar selepas menambang pasir di aliran Sungai Boyong. “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Begitu melihat ada aliran lahar, para awak truk langsung berlari menyelamatkan diri,” ujarnya.
Hingga pukul 14.00 WIB, hujan deras masih berlangsung sehingga petugas belum bisa mengevakuasi puluhan kendaraan yang terjebak. Satu unit truk bahkan sudah roboh karena tidak kuat menahan derasnya arus banjir.
Untuk proses penyelematan, pihak BPBD masih menunggu sampai situasi hujan mereda. Nantinya, tim akan menggunakan alat berat crane untuk menarik truk. “Susah kalau menggunakan cara manual tapi kita lihat nanti perkembangan situasi di lapangan,” tambah Bambang.
Menurutnya, para penambang selama ini sudah diedukasi tentang resiko banjir lahar sehingga setidaknya korban jiwa bisa dihindari. Sosialisasi disampaikan melalui paguyuban penambang pasir serta didukung sarana seperti handie talkie (HT) untuk memudahkan komunikasi dalam pemantauan cuaca.
Sehari sebelumnya, otoritas BMKG telah menginformasikan prakiraan cuaca di sekitar kawasan lereng Merapi meliputi Kapanewon Turi, Pakem, dan Cangkringan. Berdasar rilis BMKG, cuaca pada Kamis (3/2) siang diperkirakan hujan lebat disertai petir. Sesuai prediksi, di waktu tersebut terjadi hujan di puncak Merapi mulai pukul 11.30 dengan total curah hujan 15 mm.
Update terakhir per pukul 17.45, seluruh truk berhasil dipindahkan dari badan sungai. Proses evakuasi ini melibatkan 200-300 warga. “Berkat solidaritas kru truk dan masyarakat, semua kendaraan yang terjebak bisa dievakuasi,” tutupnya.