WONOSOBO, smjogja.com – Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Wonosobo mencatat ada puluhan kejadian bencana longsor dalam kurun waktu 14 jam yang tersebar di tujuh kecamatan di Wonosobo.
Kalak BPBD Wonosobo Bambang Triyono mengatakan BPBD mencatat mulai senin pukul 19.00 hingga selasa pukul 09.00 (15/3) pagi ada sekitar 30 bencana.
Dampaknya, material ada yang menutup jalan dan menimpa rumah warga.
Dari sejumlah kejadian tersebut Kecamatan Kalibawang menjadi kecamatan yang paling banyak terjadi bencana longsor dengan sembilan titik bencana.
” Di Kecamatan Kalibawang ada sembilan kejadian, diantaranya di titik Dusun Tambimalang Desa Depok yakni tanah longsor menutup akses jalan di Dusun Katilampa Desa Karangsambung tanah longsor mengenai rumah, Desa Karangsambung longsor menimpa bahu jalan kabupaten, di Jalan kabupaten Depok Mergolangu tanah longsor menimpa ruas jalan, di Desa Dempel tanah longsor menimpa satu rumah warga dan masih ada di Dusun Grenjeng Desa Kalikarung, Desa Kalialang, Dusun Penampan Desa Karangsambung,” katanya.
Sementara di titik jalan Sapuran Kalibawan tepatnya di Dusun Mirombo Desa Karangsambung bencana longsor mengenai bahu jalan utama. Namun kini sudah teratasi dan bisa dilalui kendaraan. Namun begitu masyarakat yang melintas dihimbau untuk tetap waspada.
” Sudah terbuka. Tetapi diatas sudah ada rekahan,” jelas Bambang saat dikonfirmasi (15/3).
Sementara di Kecamatan Kepil, sedikitnya ada empat titik bencana tanah longsor. Yakni di Desa Jangkrikan dan Desa Gondowuluan material tanah longsor mengenai rumah warga. Sedangkan di Kecamatan Kaliwiro terdapat empat titik tanah longsor.
“Di Kecamatan Kepil ada empat titik tanah longsor. Ada di Desa Jangkrikan, Desa Gondowuluan, Desa Ngadirojo dan senderan belakang Kecamatan Kepil. Untuk di Kecamatan Kaliwiro Desa Kauman tebing samping rumah longsor Desa Medono, jalan Kabupaten Kauman Silomanik dan di Desa Lebak longsor menimpa dua rumah,” sebutnya.
Untuk Kecamatan Watumalang, di Desa Banyukembar tanah longsor menutup jalan kabupaten. Di desa tersebut ada tiga titik tanah longsor. Sementara Kecamatan Wadaslintang tercatat tujuh titik tanah longsor.
“Di Wadaslintang ada tujuh titik tanah longsor. Di Desa Ngalian, Desa Trimulyo Desa Somogede, Desa Tirip, Desa Karanganyar itu menimpa rumah warga. Bahkan di Desa Tirip ada tiga rumah yang tertimpa,” jelasnya.
Selain rumah warga, longsor juga menimpa bangunan sekolah. Yakni di Desa Pacekelan Kecamatan Sapuran. Selain itu, material tanah longsor juga menutup bahu jalan raya Wonosobo-Purworejo. Namun saat itu, akses jalan tersebut sudah bisa dilewati.
“SD 2 Sapuran mengenai ruang kelas dan di atas banyak rumah huni. Sementara untuk jalan raya Wonosobo Purworejo di Desa Pacekelan dua titik sudah teratasi,” pungkasnya.