JOGJA, SMJogja.com – Wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden terus bergulir. Meskipun sudah ada permintaan dari Presiden Jokowi agar para menteri tak lagi bicara soal itu. Akan tetapi bola liar terus bergulir menjadi perbincangan di mana-mana.
Menanggapi isu yang terus bergulir, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono angkat bicara. Ia menilai ada permufakatan jahat di balik pelontoran isu penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
”Saya banyak menyerap aspirasi masyarakat dan salah satunya soal pembatalan pemilu, bukan penundaan. Kalau penundaan kan dalam waktu singkat tapi ini sudah mengarah pembatalan,” ujar AHY ketika menerima mahasiswa dan anak muda di Alun-alun Utara Yogyakarta.
Menurutnya Indonesia sedang tidak baik-baik terlebih munculnya wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden. Ia tidak melihat ada hal genting yang memaksa penundaan pemilu apalagi perpanjangan masa jabatan presiden.
Tidak Produktif
Ia menegaskan hal tersebut mengkhianati amanat reformasi. Reformasi berlangsung karena salah satunya ketiadaan pembatasan kekuasaan. Ketika wacana penambahan masa jabatan presiden muncul, berarti demokrasi mundur jauh ke belakang.
”Aspirasi masyarakat berdasarkan hasil survei sebuah lembaga, sebagian besar tidak ingin penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden,” tegas AHY.
Di tengah situasi pandemi Covid-19, ada prioritas untuk melalukan langkah pencegahan. Sayangnya malah muncul wacana yang sangat tidak produktif soal pemilu dan masa jabatan presiden. Partainya jelas-jelas menolak upaya melukai demoraksi.
Ia menyuarakan penolakan melalui saluran politik yakni Partai Demokrat dan parlemen. Partainya sebagai partai oposisi bukan menghalangi pemeritah tapi ingin supaya ada kritik dan evaluasi sehingga ada keseimbang. Ia berharap mereka yang kritis, termasuk mahasiswa dan anak muda, menyuarakan aspirasinya serta aspirasi rakyat.