Aktivis Lingkungan Selamatkan 3.000 Telur Penyu, Sebagian Sudah Menetas

Seekor tukik dari tempat konservasi Pantai Goa Cemara menuju ke laut / ist

JOGJA, SMJogja.com – Penyu, hewan langka yang selalu menjadi incaran pemburu maupun kolektor. Beberaja jenis di antaranya terancam punah. Beruntung di Pantai Goa Cemara, Bantul ada konservasi penyu.

Beberapa hari lalu, tepatnya Kamis (13/7/2023) puluhan orang melepas anak penyu, tukik, ke laut lepas. Mereka merupakan karyawan penginapan Simply Home Guest House Jogjakarta yang berwisata di pantai sekaligus menyalurkan dana CSR untuk membantu pelestarian penyu.

”Kami sengaja mengajak karyawan untuk mendatangi lokasi konservasi penyu sekaligus melakukan pelepasan tukik ke habitatnya,” tutur Presiden Direktur Simply Homy Guest House, Agung Nugroho Susanto.

Kegiatan itu juga memberikan wawasan mengenai pentingnya semua lapisan masyarakat berperan menyelamatkan dan melestarikan penyu.

Read More

Proses Konservasi

Mereka melihat langsung proses konservasi penyu dan pelepasan tukik sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan satwa langka. Jadi, kedatangan mereka ke pantai tidak semata-mata berwisata.

Agung mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari corporate social responsibility (CSR) penginapan yang dikelolanya. Berbagai kegiatan untuk penyaluran CSR telah berlangsung yakni donor darah, pemagian sembako, peduli terhadap satwa langka dan lingkungan.

Pengelola Konservasi Pantai Goa Cemara, Yatiman mengungkapkan mulai bulan Mei sampai dengan September merupakan musim penyu bertelur. Sejak Mei hingga Juli relawan konservasi penyu berhasil menyelamatkan lebih 3.000 telur penyu.

”Telur kami pindahkan ke tempat penetasan milik kelompok konservasi penyu Mino Raharjo, Pantai Goa Cemara, Sanden, Bantul,” ujar Yatiman.

Saat ini ada 40 sarang yang setiap sarangnya berisi 70 sampai 100 telur penyu dalam proses penetasan. Perlu waktu 50 hari menetas sejak diambil dari alam terbuka dan masuk ke konservasi.

Related posts

Leave a Reply