Aptisi DIY Kembali Gelar PMB Bersama Jogjaversitas

Aptisi dan LLDikti Wilayah V DIY menyampaikan keterangan pers saat peluncuran PMB Bersama di kampus Stipram Ambarrukmo Yogyakarta, Kamis (3/2) / SMJogja.com-Amelia Hapsari

YOGYAKARTA, SMJogja.com – Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah V DIY tahun ini kembali menyelenggarakan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Bersama melalui laman Jogjaversitas.id. Sejak mulai digulirkan pada tahun 2020, peminat program ini terus meningkat.

Pada tahun 2021, PMB Bersama Jogjaversitas telah menarik minat 2.593 pendaftar dari berbagai daerah di Indonesia. Angka itu meningkat dibanding tahun sebelumnya yang mencatatkan pendaftar sebanyak 1.938 orang. Tahun lalu terdapat 33 perguruan tinggi swasta di DIY yang berpartisipasi, dengan 298 program studi (prodi) yang dapat menjadi pilihan bagi pendaftar.

“Kami berharap bisa terus bertambah. Sementara, jumlah perguruan tinggi swasta yang telah bergabung sebanyak 16 dengan 133 prodi,” kata Ketua Aptisi Wilayah V DIY Prof Fathul Wahid saat peluncuran PMB Bersama di kampus Stipram Ambarrukmo Yogyakarta,  Kamis (3/2).

Untuk mendaftar lewat Jogjaversitas, calon mahasiswa cukup satu kali memasukkan nilai rapor. Pendaftar dapat memilih hingga tiga prodi dari perguruan tinggi yang berbeda di wilayah DIY. Hasil seleksi diumumkan langsung setelah pendaftar selesai memilih prodi, dan memasukkan nilai rapor.

Read More

“Calon mahasiswa baru yang mendaftar tidak dipungut biaya. Apabila diterima di perguruan tinggi tujuan, maka yang berlaku adalah kebijakan terkait biaya pendaftaran di masing-masing PTS,” ujarnya.

Bagi calon mahasiswa yang belum diterima di tiga prodi yang dituju, juga dapat memilih prodi lain yang direkomendasikan di situs Jogjaversitas sesuai dengan nilai rapor yang diajukan. Pola seleksi ini memudahkan masyarakat khususnya yang berdomisili di luar DIY untuk dapat mendaftar kuliah tanpa harus keluar dari rumah.

Pendaftaran PMB Bersama sudah dibuka sejak bulan lalu. Penutupannya disesuaikan dengan kebijakan masing-masing kampus. “Sebagian perguruan tinggi menutup pendaftaran pada akhir Agustus, tapi ada juga yang sampai September,” jelas Fathul yang juga menjabat Rektor Universitas Islam Indonesia (UII).

Sementara itu berdasar survei ke sejumlah PTS, optimisme penyelenggaraan kuliah luring terus meningkat. Dilaporkan sebanyak 20 persen responden memilih kuliah secara luring penuh, dan 24 persen memilih perkuliahan didominasi luring. Adapun 44 persen sisanya cenderung ke pola sebagian besar pembelajaran diadakan secara daring. Dari sisi kesiapan kampus, 48 persen menyatakan sudah lengkap dan 44 persen menjalankan persiapan sebagian.

Ketua Lembaga LLDikti Wilayah V DIY Prof Aris Junaidi menilai animo mahasiswa untuk berkuliah di Yogyakarta masih tinggi. “Ada banyak perguruan di DIY, jumlahnya mencapai 103. Kami dorong agar lulusan SLTA senusantara bisa kuliah di Yogyakarta,” tutupnya.

Related posts

Leave a Reply