Awas, Cermat Kelola Uang saat Lebaran

Ilustrasi mengelola uang saat Lebaran / Agung PW

JOGJA, SMJogja.com – Pemerintah mendata sekitar 85 juta orang bakal mudik Lebaran. Jumlah tersebut naik 40 persen dibanding dengan jumlah pemudik pada tahun 2019. Melonjaknya jumlah pemudik karena tahun ini masyarakat boleh mudik setelah dua tahun tak bisa pulang kampung akibat pandemi Covid-19.

Nah, saat mudik inilah setiap orang membelanjakan uangnya untuk membeli berbagai keperluan mulai dari makanan, pakaian, kendaraan. Tak hanya itu, mereka juga membagikan uang ke sanak saudara dan lainnya. Karena itu, harus cermat mengelola keuangan.

”Tradisi mudik tentu menguras uang maupun tabungan. Pengeluaran seseorang saat Lebaran sangat besar bahkan lebih besar dari pendapatannya selama sebulan,” ujar pakar perencana keuangan FEB UGM, Eddy Junarsin PhD.

Menurut Eddy, mengelola perencanaan keuangan yang baik perlu ada proteksi keuangan (financial protection), proteksi kekayaan (wealth protection) dan distribusi kekayaan (wealth distribution). Memang, praktiknya tidak mudah sesuai dengan kondisi ekonomi keuangan masing-masing.

Read More

Pengeluaran yang membengkak saat mudik menurutnya jangan sampai menambah persentase utang baru. Penting menjaga rasio utang tetap di angka 35 persen. Meskipun di satu sisi demikian, di sisi lain yang mendapat keuntungan. Para pedagang bakal menerima penghasilan lebih banyak karena banyak orang membelanjakan uangnya.

Related posts

Leave a Reply