SLEMAN, SMJogja.com-Sebuah rumah milik warga di RT 22 RW 09, Dusun Plosokuning V, Minomartani, Ngaglik, Sleman, hancur diduga akibat ledakan bahan petasan. Peristiwa ini terjadi pada Jumat (22/4) sekira pukul 07.45 WIB.
Sewaktu kejadian, Mbah Jum, nenek yang tinggal sendiri di rumah itu sedang berada di luar. “Tidak ada korban jiwa maupun luka sedangkan data bangunan rusak ada 8 rumah. Kerusakan paling parah adalah rumah yang digunakan untuk tempat menyimpan bahan mercon,” ungkap Ketua RT setempat, Iwan Triantoro (38).
Dia menuturkan, saat kejadian terdengar ledakan sebanyak tiga kali disusul kepulan asap yang membumbung tinggi. Sempat timbul percikan api namun bisa segera dipadamkan oleh warga.
Menurut Iwan, ini adalah kali pertama rumah tersebut dijadikan tempat penyimpanan bahan mercon. Setiap Lebaran, sudah menjadi tradisi rutin warga Plosokuning mengadakan pesta mercon. Berdasar informasi yang dia terima dari para pemuda, ada kurang lebih 3 kilogram bahan petasan yang disimpan.
“Saya tidak tahu kapan waktu mulai pembuatannya, dan berapa banyak. Namun info dari rekan-rekan pemuda, beratnya 3 kilogram, dan ada juga mercon renteng yang belum diketahui secara pasti berapa meter ukuran panjangnya,” tambahnya.
Dari pantauan Suara Merdeka di lokasi, tampak material bangunan seperti seng, asbes, dan usuk kayu berserakan hingga radius 20 meter dari TKP yang ada di area pemukiman padat penduduk itu. Plafon rumah yang terletak bersebelahan dengan tempat kejadian dilaporkan mengalami ambrol.
Sementara, kerusakan hunian sejumlah warga lainnya berupa kaca jendela pecah. Kerugian akibat insiden ini ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Dia menduga ledakan ini dipicu suhu ruangan yang panas. “Atap rumah posisinya pendek, dan terbuat dari bahan semacam asbes. Kemungkinan mudah menimbulkan panas,” ujar Iwan.
Dari hasil sterilisasi tim Gegana Polda DIY ditemukan tiga bahan dasar yang biasa digunakan untuk pembuatan mercon yaitu sulfur, klorat, dan bubuk arang. “Jika unsur-unsur kimia tersebut diracik dengan perbandingan tertentu bisa menghasilkan low eksplosif. Bahan ini sifatnya peka jika terkena panas, benturan atau gesekan dapat memunculkan reaksi kimia,” terang Wakil Komandan Detasemen Gegana Polda DIY AKP Suripto.
Menurut keterangan saksi, bahan petasan itu dibeli secara online di tiga tempat yang berbeda. Namun pasca ledakan, tim hanya menemukan sedikit sampel yang masih utuh. Saat ini, penyebab pasti ledakan tersebut masih diselidiki oleh pihak kepolisian.