Bangkitkan Budaya yang Hampir Punah, Indonesia Gaya Gelar Bincang Anak Muda

YOGYAKARTA, SMJogja.com –  Komunitas Indonesia Gaya menggelar bincang budaya seputar sejarah prajurit Kraton Ngayogyakarta, dan pembuatan wayang kulit,  Sabtu (4/3). Acara yang berlangsung di Pendopo Ndalem Yudoningrat itu diikuti oleh puluhan peserta yang mayoritas dari kalangan mahasiswa. 

Kegiatan diawali penyampaian materi oleh tiga orang budayawan dan seniman masing-masing KRT Jatiningrat, GBPH Yudoningrat, dan Subandi Giyanto. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dimoderatori oleh pendiri Indonesia Gaya, Gayatri Wibisono.

Dalam paparannya, budayawan KRT Jatiningrat atau akrab disapa Romo Tirun menjelaskan secara garis besar tentang peran prajurit kraton sejak zaman perang kemerdekaan hingga masa kini. “Lebih dari 80 persen orang Ngayogyakartohadiningrat adalah keturunan pejuang. Meski sekarang sudah zaman kemerdekaan, peran prajurit tetap dibutuhkan terutama saat acara kraton seperti Grebeg,” kata Romo Tirun.

Sementara itu, Gayatri Wibisono mengatakan, acara bincang ini bertujuan untuk menghidupkan kembali budaya yang tidak pernah diperbincangkan oleh masyarakat atau hampir punah. “Kegiatan di Jogja ini adalah perdana dari project Indonesia Gaya tahun 2023. Setelah ini akan diadakan di beberapa daerah lain di Indonesia seperti Bali, Maluku, dan Kalimantan dengan mengusung budaya yang ada di daerah masing-masing,” ujarnya.

Read More

Ide penyelenggaraan kegiatan ini bertolak dari rasa keprihatinan terhadap beberapa budaya nusantara seperti bahasa, tarian, dan alat musik yang nyaris tenggelam eksistensinya. “Melalui acara ini, kami ingin menghidupkan kembali budaya sekaligus bisa menjadi inspirasi pelaksanaan event serupa,” terangnya.

Kegiatan ini gratis dan terbuka bagi umum khususnya mahasiswa, karena memang tujuannya untuk mengenalkan budaya kepada generasi muda.

Related posts

Leave a Reply