SLEMAN, SMJogja.com -Gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) Sleman tahun ini akan mulai dibangun. Saat ini, MPP masih menempati kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (DPMPPT) di daerah Beran, Tridadi, Sleman.
Gedung baru nantinya dibangun bersebelahan dengan kantor DPMPPT Sleman. Anggaran yang disiapkan sebesar Rp 70 miliar bersumber dari APBD. “Pembangunan MPP masuk dalam salah satu proyek strategis tahun ini. Pelaksanaannya secara multi years,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman Taupiq Wahyudi, Senin (14/2).
Anggaran yang digelontorkan di tahun pertama sejumlah Rp 34,1 miliar untuk pengerjaan struktur bangunan. Proyek dilanjutkan tahun berikutnya untuk menyelesaikan sarana prasarana fisik. “Ditargetkan April 2021 sudah bisa mulai pengerjaan, dan selesai pada Oktober 2023. Sekarang sedang kami siapkan data untuk proses lelang,” tambahnya.
Gedung MPP yang baru didesain dengan konsep green building non formal. Bangunan memiliki 5 lantai termasuk semi basement untuk parkir kendaraan. Selain MPP, Pemkab Sleman juga menyiapkan 9 proyek strategis. Lima diantaranya ada dibawah kewenangan DPUPKP sedangkan lainnya tersebar di Diskominfo, Dinas Kesehatan, Disperindag, Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, dan Dinas Kebudayaan.
Adapun proyek fisik yang diampu DPUPKP terdiri dari MPP, jembatan Merah, rehabilitasi jaringan di Kaliputih, Sendangrejo, Minggir, pembangunan jaringan distribusi utama SPAM regional Sleman 1, dan jalan paket 4 Glondong-Tegalrejo.”Untuk sepuluh proyek strategis itu, anggarannya kurang lebih Rp 200 miliar, dan yang dikelola oleh kami sekitar Rp 96 miliar,” papar Taupiq.
Dari sepuluh proyek itu, anggaran paling banyak tersedot untuk pengadaan lahan ruas jalan Prambanan-Lemahabang yang mencapai Rp 169,9 miliar. Sementara itu, Kabag Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setda Sleman Budi Santosa mengatakan, target lelang tahun ini sebanyak 292 paket dengan nilai Rp 354 miliar.
“Sampai dengan akhir pekan lalu, kami sudah menerima 17 dokumen paket lelang senilai Rp 19,9 miliar, dan 12 diantaranya sudah selesai teken kontrak. Puncaknya di bulan Maret nanti sejumlah 113 paket,” ujarnya.
Perkembangan proses pengadaan bisa dicek melalui website LPSE maupun aplikasi e-Proda dan e-Kontrak.