YOGYAKARTA, SMJogja.com – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta mendistribusikan bantuan senilai Rp 2 miliar selama masa PPKM. Bantuan yang disalurkan dalam bentuk paket multivitamin, bahan makan untuk pasien isolasi mandiri, bahan logistik, serta abon dan hewan.
Selain makanan, bantuan yang diberikan juga berwujud beasiswa bagi anak yatim piatu, dan dukungan vaksinasi kiai serta santri. “Selama PPKM, kami juga menyalurkan bantuan untuk mendukung program Kampung Sejahtera, dan modal UMKM. Sebagian juga diperuntukkan bisharoh kiai kampung atau ustaz,” kata Ketua Baznas Yogyakarta Syamsul Azhari, Jumat (28/1).
Penanganan pandemi Covid-19 memang menjadi bagian fokus agenda Baznas. Pemberian bantuan bagi anak yatim dan janda korban Covid-19 bahkan masuk dalam salah satu isu penting yang disepakati bersama semua lembaga amil zakat di Kota Yogyakarta. Disamping itu juga ada isu mengenai penanganan stunting.”Kami sudah berkoordinasi dengan instansi terkait di Pemkot untuk data sasarannya,” imbuh Syamsul.
Sepanjang tahun 2021, Baznas telah mentasyarufkan zakat kepada 24.780 orang, dan 169 lembaga. Sasarannya mencakup bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial, dan keagamaan.Dari dana yang terkumpul sebesar Rp 5,94 miliar, hingga akhir tahun lalu telah tersalurkan sebanyak Rp 5,93 miliar. Pentasyarufan yang hampir mencapai seratus persen ini menganut pada konsep lembaga amil zakat, yaitu semakin cepat dan banyak dana yang disalurkan maka kemanfaatannya akan semakin tinggi.
“Penerimaan kita sepanjang tahun lalu ada kenaikan 8,86 persen. Capaian terbanyak dari zakat sekitar 72 persen disusul infak 25 persen. Sisanya berasal dari dana sosial keagamaan lainnya, dan CSR,” paparnya.
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, selama ini Pemkot sudah kerap menjalin kerjasama dengan Baznas dan lembaga amil zakat lainnya. Wujud kerjasama itu salah satunya dengan mengintegrasikan program agar saling sejalan.
“Kita coba terus tingkatkan koordinasi, terlebih di masa pandemi ini banyak problem yang dihadapi seperti kebutuhan bantuan sosial dan kemanusiaan. Kadang, berbagai persoalan itu belum bisa diselesaikan lewat kebijakan pemerintah sehingga perlu menggandeng lembaga seperti Baznas,” tandasnya.