Belajar Matematika Sembari Bermain Gamelan, Menyenangkan!

Galang Sumantri dan Anisa Fatma Kurnia menggagas belajar matematika melalui gamelan / ist

JOGJA, SMJogja.com – Mata pelajaran ini, matematika, masih menakutkan bagi siswa. Padahal sudah banyak cara mempelajarinya secara menyenangkan. Kini, ada lagi satu cara belajar matematika sekaligus nguri-uri budaya Jawa, melalui gamelan.

”Matematikan sebenarnya untuk melatih siswa berpikir realistik, kritis, praktis, sistematis, dan kreatif. Namun tak sedikit yang menganggap matematika salah satu pembelajaran yang sulit, abstrak, membosankan, menakutkan,” papar mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Galang Sumantri.

Ia mencoba membuat pembelajaran matematika lebih menyenangkan bersama temannya, Anisa Fatma Kurnia. Mereka menilai pemahaman yang negatif karena kurang tepatnya cara penyampaian pembelajaran. Akibatnya, banyak siswa yang merasa kesulitan belajar matematika.

Keduanya mencoba membuat pendekatan etnomatematika melalui gamelan Jawa. Etnomatematika merupakan pendekatan untuk menjelaskan realitas hubungan antara budaya lingkungan dan matematika sebagai rumpun ilmu pengetahuan.

Read More

Pendekatan Etnomatematika

Dengan menggunakan pendekatan pembelajaran etnomatematika di sekolah, siswa tidak hanya bisa menjadikan gamelan sebagai salah satu media namun sekaligus melestarikannya. Selain itu, pembelajaran matematika melalui kebudayaan lokal bakal lebih menarik bagi siswa.

Menurut Galang, gamelan Jawa dapat menjadi media belajar matematika khususnya geometri. Berdasarkan hasil observasi dan studi literatur, terdapat unsur-unsur matematika pada alat musik gamelan Jawa.

”Unsur-unsur tersebut berupa geometri bidang maupun geometri ruang antara lain persegi, persegi panjang, lingkaran, trapesium, bola, tabung, dan kerucut terpancung. Pada alat musik gamelan Jawa terdapat bentuk-bentuk yang erat kaitannya dengan bangun datar dan bangun ruang pada matematika,” imbuh Anisa.

Ia menyuguhkan alternatif media belajar matematika terkait dengan bahasan geometri maupun hal-hal yang relevan. Harapannya,cara yang mereka teliti bermanfaat bagi pendidik serta peserta didik karena dapat membantu pemahaman dan memudahkan pendidik dalam pembelajaran matematika terkait bidang geometri.

Salah satu contohnya, bonang merupakan gamelan pukul yang memiliki ciri-ciri berbentuk cembung, cekung di bagian tengah dan terdapat setengah bola di atasnya. Bonang terdiri atas dua jenis, yaitu bonang barung yang berfungsi untuk membuka atau memulai penyajian pada gending-gending tertentu serta menghias lagu. Satu lagi, bonang penerus sebagai penghias lagu. Unsur matematika pada bonang, bangun datar (persegi panjang, persegi, lingkaran), bola, dan kekongruenan.

Contoh lain, demung merupakan gamelan pukul yang memiliki ciri-ciri berbentuk kumpulan trapesium yang berjumlah enam buah dengan ukuran mengecil mengikuti tangga nada. Demung berfungsi sebagai pengisi melodi utama atau sebagai penegas yang menunjukkan lagu yang sesungguhnya.

”Unsur matematika demung yakni trapesium dan kesebangunan. Begitu pula yang terdapat pada alat musik gambang dan gender. Sementara pemukul gender, bendha, memiliki unsur matematika tabung dan lingkaran,” jelas Anisa. Bentuk lainnya sangat beragam dan menarik menjadi materi pembelajaran yang menyenangkan.

Related posts

Leave a Reply