Berprinsip pada Nilai Keislaman, Komunikasi Islam Membangun Peradaban

Mahasiswa UMY menyambut peserta konferensi dan kongres dengan tarian tradisional / Agung PW

JOGJA, SMJogja.com – Prinsip komunikasi Islam mengutamakan nilai universal yakni keikhlasan, kejujuran, kebenaran, akurat, sopan, santun, lemah lembut dan kritik yang membangun. Dengan menjalankan prinsip-prinsip tersebut persoalan kebangsaan khususnya dalam bidang komunikasi tidak akan terjadi.

Guru Besar Ilmu Komunikasi Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara, Prof Dr Syukur Kholil MA mengungkapkan gagasannya pada Konferensi Nasional Komunikasi Islam (KNKI) IV dan Kongres IV Asosiasi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (ASKOPIS) tahun 2022 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Menurutnya ilmu komunikasi Islam menjadi pilihan tepat dan sesuai dengan nilai-nilai yang ada. Nilai itu, agama, budaya, etika dan karakter masyarakat dalam membangun peradaban manusia yang memiliki perspektif kebangsaan dan keindonesiaan.

”Ilmu komunikasi Islam menjadi diskursus ilmu yang sesuai dengan nilai-nilai agama, budaya, etika, dan karakter masyarakat dalam pembangunan nasional terutama lahirnya generasi terdidik berakhlakul karimah. Bahkan menghasilkan tenaga kerja terdidik, terampil, dan profesional dalam menghadapi pasar bebas,” papar Syukur.

Read More

Peradaban Baru

Ketua Umum DPP ASKOPIS, Dr Mohammad Zamroni MSi menambahkan pentingnya membumikan komunikasi Islam dalam rangka menjawab tantangan peradaban baru. Mereka harus bisa memberikan kontribusi besar secara akademik melalui wadah organisasi, profesi, kelembagaan dan juga keilmuan.

”Isu yang diusung dalam acara ini selaras dengan keberadaan ilmu komunikasi Islam yang kemudian melahirkan dua tantangan sekaligus bagi program studi ilmu komunikasi Islam,” imbuh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Al-Islam Kemuhammadiyahan UMY, Faris Al Fadhat SIP MA PhD.

Dua hal itu, pengelolaan institusi dan menjawab tantangan zaman. Ini penting karena ia melihat ada sesuatu yang hilang dalam komunikasi. Kemampuan mendengar, menyampaikan informasi dan menyaringnya telah hilang.

”Masyarakat meraup informasi dari berbagai sumber tidak terpercaya, persoalan lainnya penyampaian informasi ke publik yang kadang tidak baik,” tegasnya.

Konferensi Nasional Komunikasi Islam dan Kongres IV Asosiasi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam untuk pertama kali berlangsung di perguruan tinggi swasta. Sebanyak 215 peserta dari 80 lebih kampus UIN dan swasta hadir secara langsung.

Related posts

Leave a Reply