BKK Tidak Hanya untuk Kegiatan Fisik

Ketua DPRD Sleman Haris Sugiharta menyampaikan sambutan saat acara tasyakuran pembangunan saluran irigasi di Padukuhan Cemoroharjo, Tapansari, Candibinangun, Pakem, Minggu (11/9) / dok

SLEMAN, SMJogja.com – Pemanfaatan dana bantuan keuangan khusus (BKK) tidak hanya diperuntukkan kegiatan yang bersifat fisik. Bantuan yang bersumber dari APBD itu juga bisa digunakan untuk program pemberdayaan masyarakat. 

“Harapan kami, masyarakat bisa lebih kreatif menggunakan dana BKK untuk meningkatkan taraf ekonomi. Ada 19 item peruntukan BKK, tidak hanya infrastruktur,” kata Ketua DPRD Sleman Haris Sugiharta saat acara tasyakuran pembangunan saluran irigasi di Padukuhan Cemoroharjo, Tapansari, Candibinangun, Pakem, Minggu (11/9).

Sejauh ini, lanjut dia, sudah cukup banyak masyarakat yang mengakses BKK untuk pemberdayaan ekonomi. Salah satunya berupa kegiatan peningkatan kapasitas kelompok.

“Kami sudah membuka kran bantuan, semoga masyarakat bisa menangkapnya dengan baik,” kata Haris.

Read More

Pihaknya pun siap mengusulkan melalui APBD apabila aspirasi warga belum terakomodir dalam musyawarah kalurahan. Terlebih penggunaan dana desa kini sudah dibatasi dengan hadirnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104 Tahun 2021 tentang Rincian APBN Tahun 2022. 

Peraturan ini menyebutkan bahwa 40 persen dana desa digunakan untuk bantuan langsung tunai desa, 20 persen untuk ketahanan pangan, dan 8 persen untuk penanganan dampak Covid-19. Barulah sisanya untuk program sektor prioritas lainnya.

“Salah satu fokus kami adalah bagaimana anggaran tahun depan bisa mengadvokasi permasalahan di tengah masyarakat. Saya setuju prinsip meminimalisir iuran warga, tapi semangat gotong royong harus ditingkatkan lagi,” tambahnya.

Dia juga memberikan apresiasi kepada masyarakat Cemoroharjo yang telah mengerjakan proyek pembangunan saluran irigasi secara swadaya tenaga. Hal ini merupakan bentuk motivasi warga dalam upaya membangun kampungnya. 

Dukuh Cemoroharjo Nurhadi menambahkan, pembangunan saluran irigasi ini dikerjakan dalam waktu tiga pekan. Setiap hari sedikitnya ada 16 warga yang terlibat proses pengerjaan. “Masyarakat menyumbang tenaga, tidak ada iuran uang untuk pembangunan sarana ini,” tandasnya.

Saluran irigasi ini dibiayai menggunakan BKK senilai Rp 105 juta. Saluran sepanjang 154 meter itu dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pertanian dan perikanan. Sebelum ada saluran ini, pengairan dilakukan secara bergilir. Agar pemanfaatan bisa optimal, dia berharap saluran irigasi bisa ditambah hingga 200 meter.

Acara tasyakuran ini juga dihadiri Sekda Sleman Harda Kiswaya, dan Lurah Candibinangun Sismantoro.

Related posts

Leave a Reply