SLEMAN, SMJogja.com-Budidaya bawang merah mulai dikembangkan oleh sebagian petani di Kabupaten Sleman khususnya Kapanewon Kalasan. Saat ini sudah lebih dari 300 hektare lahan di Kalurahan Tirtomartani ditanami komoditi bawang merah.
Kalurahan Selomartani juga mulai merintis pengembangan budidaya tanaman tersebut, salah satunya berlokasi di Bulak Pondok. Menurut Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, budidaya bawang merah prospektif untuk dikembangkan karena produknya banyak diminati di pasaran.
“Kebutuhan bawang merah setiap tahun terus meningkat. Maka itu, kualitas dan kuantitas hasil pertanian harus diperhatikan. Jika kualitasnya baik, harga jualnya akan tinggi pula, serta mampu bersaing di pasaran,” kata Danang, Senin (4/4).
Gerakan penanaman bawang merah ini dikemas dengan program Sekolah Lapang. Program ini merupakan pelatihan non formal bagi petani yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka agar lebih produktif. Sekolah Lapang ini diselenggarakan 11 kali dengan 10 kegiatan untuk pengembangan budidaya bawang merah, dan sekali pembenihan.
“Saya senang melihat semangat para petani. Mengelola lahan pertanian adalah cara kita untuk menjaga krisis pangan,” ujarnya.
Disamping itu, sambung Danang, pertanian merupakan sektor yang sangat penting dan akan selalu dibutuhkan masyarakat. Bahkan saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia, sektor pertanian relatif tidak terdampak.
Ketua Forum Petani Kalasan, Janu Riyanto mengatakan, Sekolah Lapang Budidaya Bawang Merah pertama kali diadakan di Tirtomartani kemudian menyusul Selomartani. “Kami masih akan menyelenggarakan Sekolah Lapang lainnya termasuk juga untuk benih. Tujuannya agar kita bisa mandiri benih,” kata Janu.
Dia menambahkan, saat ini petani aktif yang tersebar di wilayah Selomartani sebanyak 1.900 petani dengan luasan lahan sekitar 541 hektare. Adapun jumlah petani aktif di Tirtomartani sebanyak 1.104 orang, dan 75 orang diantaranya berkesempatan mengikuti Sekolah Lapang.
“Lahan untuk menanam bawang merah di Tirtomartani ada seluas 341 hektare. Rencananya bulan Juni nanti, akan mendapat pengembangan lahan lagi seluas 10 hektare dari Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman,” tutupnya.