SLEMAN, SMJogja.com-Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) harus mampu menyumbang kesejahteraan bagi warga, utamanya lewat cara membuka lapangan kerja. Unit usaha yang dijalankan sesuai dengan potensi yang ada di masing-masing kalurahan.
“Kembangkan BUMDes sesuai dinamika warga. Sekarang ini pembangunan tidak cuma fokus ke infrastruktur melainkan pemberdayaan ekonomi,” kata Ketua DPRD Sleman Haris Sugiharta disela peresmian pertashop dan Triharjo Mart di Dukuh Kantong, Triharjo, Minggu (13/3).
Dia menambahkan, kunci kemajuan usaha yang dikelola oleh BUMDes adalah komunikasi bersama pihak pemerintah kalurahan. Contohnya di wilayah Kalurahan Triharjo yang saat ini sudah memiliki empat unit usaha diantaranya pengelolaan sampah, pasar klitikan Paingan, pertashop, dan minimarket. Bahkan dalam waktu dekat akan didirikan foodcourt dan fasilitas olahraga senam.
“Kami siap membantu. Harapannya pembangunan food court selesai tahun 2023, kalau dana reguler tidak mencukupi bisa ditambah dengan anggaran lain,” kata Haris.
Dia juga berpesan agar kreativitas warga bisa lebih diarahkan untuk menciptakan kelompok ekonomi baru. Lurah Triharjo, Irawan menilai upaya meningkatkan pendapatan asli desa sangat diperlukan. Selain memajukan masyarakat, anggaran tersebut juga bisa digunakan untuk membesarkan unit usaha yang dikelola kalurahan maupun BUMDes.
“Tujuan akhirnya juga demi kesejahteraan warga. Saat ini sudah sekitar 50 tenaga kerja yang terserap dari unit usaha BUMDes bersama pemerintah kalurahan,” ujarnya.
Secara tidak langsung, keberadaan unit usaha tersebut juga membuka akses wilayah. Contohnya pertashop dan minimarket yang dibangun di pinggir jalan Dusun Kantongan. Menurut Irawan, lahan itu dulunya tidak produktif. Dengan didirikan beberapa unit bisnis diharapkan bisa menjadi spot perekonomian.
Kawasan itu bahkan diproyeksikan menjadi Triharjo smart. Untuk mencapai sasaran itu, nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas wifi dan perpustakaan. “Kalurahan kami ada di daerah padat penduduk dan minim potensi wisata alam. Karena itu selama ini dipilih usaha yang sifatnya pengelolaan jasa,” katanya.
Untuk menyokong BUMDes, pemerintah kalurahan tiap tahun mengalokasikan anggaran sebesar Rp 100 juta. Sejauh ini, kontribusi terhadap pendapatan desa sudah berkisar Rp 80 juta per tahun.