Buntut Kerusuhan Antar Suporter, 5 Orang Diamankan

ima tersangka diamankan di Mapolres Sleman buntut kerusuhan antar suporter yang terjadi Senin (25/7/2022) / Amelia Hapsari

SLEMAN, SMJogja.com – Jajaran Polres Sleman mengamankan lima tersangka sebagai buntut kerusuhan antar suporter yang terjadi di wilayah Sleman, Senin (25/7) lalu. Kelimanya ditangkap saat polisi melakukan patroli dan mendapati mereka membawa senjata.


Para pelaku diamankan dari empat lokasi yang berbeda. Tersangka berinisial GAM (21), warga Piyungan Bantul dibekuk di depan SPBU Sendangadi, Mlati, Sleman dengan barang bukti sebilah clurit dan belati. Sedangkan tersangka MAL (22) dan TH (22) keduanya warga Gamping, ditangkap di depan SPBU Bendan Jalan Jogja-Solo karena kedapatan membawa stik bisbol.


Tersangka lainnya adalah AM (21) yang diamankan di depan TMP Wahidin Soedirohusodo. Dari tangan warga Sewon Bantul itu, polisi menyita satu stik bottom. Malam harinya dari TKP Jalan Laksda Adisutjipto tepatnya depan RM Nyonya Suharti, petugas patroli menangkap MAN (21) asal Srandakan Bantul dengan alat bukti sebilah sabit.


Atas tindakan tersebut, mereka berlima dijerat dengan pasal 2 ayat 1 UU Darurat RI Nomer 12 Tahun 1951. Ancaman hukumannya maksimal 10 tahun penjara
“Sementara ini ada lima kasus yang kami tangani. Masih ada kemungkinan penetapan tersangka lain,” kata Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Ronny Prasadana di Mapolres Sleman, Selasa (26/7).

Read More


Penangkapan lima pemuda ini merupakan rentetan dari aksi kerusuhan saat pendukung klub sepak bola asal Solo melintas di wilayah Yogyakarta pada Senin (25/7) kemarin. Para suporter ini hendak menuju Stadion Moch Soebroto Magelang untuk menyaksikan pertandingan antara Persis Solo melawan Dewa United.
Namun dalam perjalanan, mereka terlibat bentrok dengan sejumlah orang yang diduga suporter klub asal Yogyakarta dan Sleman. Video aksi kerusuhan tersebut bahkan tersebar luas di dunia maya.

Selain lima tersangka yang diancam dengan UU Darurat, penyidik Polres Sleman juga memeriksa 10 orang yang ditengarai terlibat kasus penganiayaan seorang juru parkir di depan swalayan Mirota Babarsari.


Korban yang tidak disebutkan identitasnya kini dalam kondisi kritis dengan kondisi kepala belakang retak. Dipastikan, korban adalah tukang parkir yang malam itu tengah bertugas dan tidak memiliki kaitan dengan suporter manapun.


“Berdasar keterangan saksi di lapangan, posisi korban waktu itu sedang melihat konvoi. Terkait kasus ini, kami memeriksa sepuluh orang, dan sudah mengerucut ke beberapa nama,” tandasnya.

Related posts

Leave a Reply