JOGJA, SMJogja.com – Empat asesor yang berasal dari Cambridge dan British Council Indonesia mengunjungi Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Sekolah tersebut bersama Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta telah melakukan School Approval Visit (SAV).
Keempat asesor tersebut, Farida Romauli Limbung (Senior Business Development Manager), Rahmad Habibie (Confidental Material & Logistic Manager for School Exams), Az Zahra Sunandi (Account Relationship Manager), dan Adri Prakoso (Cambridge Indonesia). Mereka melihat langsung kedua madrasah.
Beberapa kegiatan dalam visitasi, presentasi, tanya jawab, dan observasi kelas serta tur ke beberapa fasilitas sekolah. Setelah selesai visitasi di Madrasah Mu’allimin, tim berkunjung ke Madrasah Mu’allimaat. Mereka melakukan observasi kelas, mewawancarai perwakilan guru beserta peserta didik, tur fasilitas sekolah, dan penyampaian rangkuman hasil kunjungan.
Direktur Madrasah Mu’allimin, Aly Aulia Lc MHum dan Direktur Madrasah Mu’allimaat Unik Rasyidah MPd menyampaikan manajemen sekolah masing-masing. Mereka menjabarkan sejarah berdirinya, visi-misi, kurikulum, kerja sama dengan berbagai pihak nasional maupun internasional. Keduanya juga menyampaikan prestasi peserta didik, pengelolaan sumber daya, dan kesiapan menyambut kelas internasional dengan kurikulum Cambridge.
Satu Abad
”Kami memberikan dukungan jalannya visitasi. Kami juga sangat yakin bahwa Madrasah Mu’allimin-Mu’allimaat yang sudah berdiri satu abad lebih, sudah melahirkan banyak kader. Selain itu meraih pestasi nasional bahkan internasional serta melakukan kerja sama dengan negara-negara di dunia,” papar Pengawas Pembina Madrasah Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Murtinah SPd MA.
Senior Business Development Manager, Farida Romauli Limbung menjelaskan tahap SAV merupakan tahap akhir dari berbagai rangkaian sebelumnya. Menurutnya ini tahap yang menentukan, untuk membuka pintu jalannya kelas internasional sehingga label Sekolah Cambridge bisa dinobatkan oleh Madasah Mu’allimin-Mu’allimaat.
Adri Prakoso dari Cambridge Indonesia menambahkan dua sekolah sudah memenuhi syarat dan sangat layak mendapat predikat menjadi Sekolah Cambridge. Namun demikian, keputusan akan dikembalikan kepada pimpinan Cambridge di Inggris, sebagai putusan tertinggi.
”Kami akan berkomunikasi dengan pimpinan di Inggris dan membutuhkan waktu 30 hari kerja. Observasi peserta didik dan guru berjalan lancar. Seluruh fasilitas seperti laboratorium, UKS, perpustakaan sangat mendukung berjalannya kelas internasional,” imbuh Adri.