JAKARTA, SMJogja.com – Kasus Covid-19 kembali meroket dalam beberapa waktu terakhir ini. Pemerintah melakukan berbagai upaya pencegahan. Polisi dan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) TNI di Provinsi Papua pun bergerak cepat mengamankan jalur-jalur tradisional di perbatasan. Mereka bertugas memantau jalur tradisional RI dan Papua New Guinea (PNG) mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Negara Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Paulus Waterpauw, mengatakan Polisi dan Satgas Pamtas mengamankan jalur tradisional. Jalur itu sementara waktu tutup untuk meminimalisir penyebaran kasus Covid-19.
Paulus mengungkapkannya ketika berkunjung ke Papua. Ia ke sana untuk memantau pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Perbatasan Negara di Aruk, Motaain, dan Skouw.
Ia juga meneruskan imbauan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang juga Kepala BNPP Muhammad Tito Karnavian, agar menutup jalur tradisional karena meroketnya angka penyebaran Covid-19. Apalagi saat ini Covid-19 memiliki varian Omicron yang terbukti jauh lebih menular ketimbang varian lainnya.
Langkah Konkret
Upaya untuk menutup jalur-jalur tradisional merupakan langkah konkret pemerintah menjaga kesehatan masyarakat perbatasan. Jalur-jalur perbatasan rawan penyebaran karena moblitas tinggi sehingga pemerintah perlu melakukan langkah strategis.
Mantan Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri tersebut juga mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pangdam dan Kapolda yang bertugas di Papua untuk menindaklanjuti imbauan Mendagri.
”Saya juga sudah berkoordinasi dengan Pangdam dan Kapolda untuk mengamankan jalur-jalur tradisional yang sering menjadi jalur pelintas,” imbuh Paulus.