SLEMAN, SMJogja.com – Komisi Hubungan Antar Agama dan Penghayat Kepercayaan Gereja Maria Marganingsih Kalasan, Sleman menggelar dialog kaum muda lintas agama. Acara bertajuk NgoPI (Ngobrol Pancasila dan Indonesia) berlangsung di Pendopo Gereja Maria Marganingsih, Jalan Solo.
Mereka yang hadir sebagai narasumber antara lain Omegared Yohanis Nababan (Pengurus Harian Pemuda Katolik Sleman), Pendeta Eko Kurniawan MTheo (Pengurus BKSGK – Badan Kerjasama Gereja-Gereja Kristen Sleman/Gembala di GITJ), Dr H Ariyanto Nugroho SKM MSc (Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Sleman).
Ada pula Pandita Muda Totok Tejamano SAg MHum (Pengurus Persatuan Umat Buddha Indonesia- DIY/Ketua Vihara Karangdjati, Sleman), Drs Dewa Putu Gede Raka MPdH (Sekretaris Badan Penyiaran Hindu DIY) dan Baskoro Waskitho Husodo SPd (Ketua Pemuda Penghayat Kepercayaan DIY).
”Tak ketinggalan kaum muda dari agama Islam, Kristen, Hindu, Budha, Katolik dan Penghayat pun berkenan berpartisapasi dalam kegiatan. Mereka sangat antusias,” tutur Stefanus Sunaryo dari Dewan Pastoral Paroki Maria Marganingsih Kalasan.
Jaga Kerukunan
Ia mengungkapkan rasa harunya ketika semua orang di acara tersebut menggelorakan Indonesia Raya. Menurutnya kaum muda dan siapa saja di bumi Indonesia tetap merawat semangat kebangsaan dan menjaga kerukunan antar umat beragama. Tak sebatas kata-kata tetapi benar-benar dapat merealisasikannya.
Totok Tejamano, Pandita Muda dan Pengurus Persatuan Umat Buddha Indonesia- DIY menyampaikan materi Menjaga Ideologi Pancasila untuk Persatuan Bangsa. Narasumber lain, Baskara Waskitha Husada, Ketua Pemuda Penghayat Kepercayaan DIY, mengungkapkan nilai-nilai Pancasila yang ada dalam ajarannya.
Pada akhir acara dialog kaum muda lintas agama menandatangani deklarasi ”Menjaga dan Merawat Kerukunan dan Setia pada Pancasila dan NKRI”. Mereka masih melanjutkan ngobrol meskipun acara telah usai.
