Capaian Vaksinasi Kurang 9 Persen, Dinkes Sleman Fokus Door to Door


SLEMAN, SMJogja.com – Cakupan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Sleman per awal Desember ini sudah 90,5 persen. Meski terbilang tinggi, namun masih cukup jauh dari target yang diharapkan yakni 100 persen warga menerima vaksin dosis pertama pada akhir November 2021.

Capaian sasaran tersebut dikejar sampai dengan akhir tahun ini. Untuk itu, mulai awal Desember ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat akan fokus pada vaksinasi konsep door to door.

“Tidak apa-apa target seratus persen di bulan November belum terealisasi. Kita kejar sampai akhir bulan nanti,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Sleman Novita Krisnaeni, Rabu (1/12).

Dia menjelaskan, belum tercapainya target itu karena memang terdapat beberapa kendala. Diantaranya calon penerima vaksin menderita komorbid sehingga tidak memenuhi syarat vaksinasi. Ada pula yang kesulitan datang ke sentra vaksinasi bahkan menyatakan tidak bersedia divaksin.

Read More

Untuk mengatasi persoalan ini, setiap puskesmas diharapkan bekerjasama dengan kader kesehatan wilayah setempat. Bagi warga yang susah mengakses gerai vaksinasi, nantinya akan didatangi oleh petugas.

Meskipun diakui oleh Novita, upaya door to door ini tidak mudah. “Sering kali, kami dapatnya sasaran hanya sedikit. Sekitar 15 orang saja,” ucapnya.

Sejatinya, Dinkes Sleman menargetkan 878.367 warga dari kategori SDM kesehatan, petugas publik, lansia, remaja, dan masyarakat umum untuk memperoleh vaksinasi. Namun baru sekitar 800.000 orang yang divaksin.

Pihaknya berharap vaksinasi bisa segera tuntas. Sebab walaupun kasus Covid-19 cenderung melandai, namun masih ada ratusan pasien aktif. Tercatat setidaknya 231 kasus aktif dimana 196 pasien menjalani isolasi mandiri dan sisanya dirawat di rumah sakit maupun tempat isolasi terpadu.

Kasus terakhir yang cukup menonjol adalah temuan 20 pelajar jenjang SMA/SMK terpapar Covid-19. Dari hasil tracing kontak erat didapati tiga lagi pasien positif yang berasal dari lingkungan keluarga siswa.

“Tracing sudah selesai. Tinggal menunggu masa isolasi habis,” jelas Novita.

Temuan pelajar positif Covid-19 ini antara lain di SMKN 1 Tempel sebanyak 14 kasus, SMAN 1 Cangkringan 2 kasus, SMAN 1 Seyegan 2 kasus, dan SMAN 1 Pakem 2 kasus. Pembelajaran tatap muka di empat sekolah itu dihentikan untuk sementara waktu selama 14 hari terhitung sejak Rabu (24/11). Lama waktu 14 hari ini sesuai dengan perhitungan dua kali masa inkubasi supaya aman.

(Amelia Hapsari)

Related posts

Leave a Reply