DOKU Dukung Implementasi Pembayaran Digital lewat Aplikasi Larisi

Bupati Purworejo Agus Bastian, dan Vice President SME Product & Technology DOKU Rachma Kandini meluncurkan aplikasi Larisi di Pendopo Purworejo, Selasa (4/10/2022) / dok

PURWOREJO, SMJogja.com– Pasca meraih penghargaan Smart City untuk kategori Kawasan Wisata Prioritas Nasional dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tahun 2021 lalu, Kabupaten Purworejo terus berupaya mencetuskan inovasi guna menunjang kegiatan warga sehari-hari maupun pelaku bisnis melalui pemanfaatan platform digital. Yang terbaru, Pemkab Purworejo melalui Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian berkolaborasi dengan platform pembayaran digital Doku meluncurkan sebuah aplikasi bernama Larisi.

Aplikasi asli Purworejo ini akan berfungsi sebagai pusat informasi, marketplace, media sosial dan juga dapat dipergunakan untuk melakukan transaksi pembayaran digital. “Aplikasi Larisi ini dapat mempermudah transaksi non-tunai sehari-hari mulai dari transfer uang, pembayaran BPJS, pembelian token listrik, pengisian pulsa, pembayaran retribusi parkir, hingga belanja produk lokal unggulan yang dapat dijual langsung oleh pelaku UMKM melalui aplikasi,” kata Rachma Kandini selaku VP SME Product & Technology Doku melalui rilis, Rabu (5/10).

Aplikasi Larisi resmi diluncurkan pada Selasa (4/10) bersamaan dengan layanan darurat 112 Purworejo dalam sebuah Forum Komunikasi Aspirasi Publik bertajuk Critical Voice Point yang diadakan di Pendopo Kabupaten Purworejo. Acara ini dihadiri oleh perangkat desa dari kabupaten Purworejo.

Dalam sambutannya, Bupati Purworejo Agus Bastian mengatakan, sejak Purworejo masuk dalam program 150 Smart City nasional pada tahun 2021 dan ditetapkan sebagai Kabupaten Cerdas berdasar Perda Nomor 6 Tahun 2022, pihaknya terus melakukan upaya percepatan untuk mendukung keberhasilan transformasi digital. Salah satunya melalui aplikasi Larisi. Apabila eksoistem transaksi non tunai melalui Larisi Purworejo juga sudah terbentuk, maka akan memudahkan masyarakat dalam bertransaksi.

Read More

“Kami menyadari tentu diperlukan upaya kita bersama untuk mewujudkan suatu ekosistem yang baru, yang apabila sudah terbentuk akan sangat memberikan kemudahan dan kenyamanan,” jelasnya.

Rachma menambahkan, manfaat pembayaran digital telah nyata dirasakan bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM di Indonesia. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM yang sudah masuk ke dalam ekosistem digital mencapai 15,9 juta atau 24,9 persen dari total pelaku UMKM yang sekitar 65 juta unit. Selain itu kontribusi UMKM terhadap PDB nasional mencapai 61 persen. 

Data tersebut menunjukan masih banyak UMKM yang belum masuk ke ranah digital, dan masuknya UMKM ke ekosistem digital dapat menambah kontribusi UMKM terhadap ekonomi nasional. Keseriusan Doku untuk menggarap segmen UMKM tercermin dari hadirnya solusi bisnis yang didukung oleh fitur-fitur pembayaran inovatif khas UMKM Indonesia. 

“Sebagai platform pembayaran yang telah terpercaya selama 15 tahun, kami sangat mendukung pilar smart economy yang bertujuan untuk membangun ekosistem ekonomi digital. Kami juga memperkuat eksistensi dengan melayani beragam jenis bisnis, serta bekerjasama dengan partner mulai dari swasta hingga pemerintah,” jelasnya.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Purworejo Yudhie Agung Prihatno mengatakan, kegiatan critical voice point bertujuan untuk menyerap opini dan aspirasi publik. Kegiatan ini sekaligus sebagai sarana sosialisasi komponen smart city Kabupaten Purworejo berupa aplikasi Larisi Purworejo, dan Layanan Darurat 112. Program smart city sendiri menekankan kepada enam pilar utama kota cerdas yaitu smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society dan smart environment. 

Related posts

Leave a Reply