Dosen UGM Minta Maaf, Menyatakan Tidak Terkait Radikalisme

Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, Dina W Kariodimedjo PhD memberi keterangan mengenai radikalisme / dok UGM

JOGJA, SMJogja.com – Universitas Gadjah Mada (UGM) serius dan berkomitmen menangkal masuknya radikalisme di kampus. Bahkan, ketika mahasiswa akan masuk di bangku perkuliahan pun sudah siap Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB). Selain itu, kampus juga terus melakukan penguatan kelembagaan maupun diskusi-diskusi mengenai jati dirinya.

Kepala Bagian Humas dan Protokol, Dina W Kariodimedjo PhD menegaskan hal itu terkait isu radikalisme oleh seorang dosen, Prof Karna Wijaya. Menurutnya UGM selalu terbuka terhadap berbagai masukan dari masyarakat terkait radikalisme.

”Setiap laporan yang masuk dari masyarakat, akan kami teliti secara seksama. Salah satu contoh kasus yang mendapat perhatian serius yakni postingan salah satu dosen di media sosial yang sempat menimbulkan kegaduhan. Dosen tersebut sudah memberi klarifikasi,” ujar Dina.

Minta Maaf

Read More

Rektor UGM, Prof Panut Mulyono telah melakukan klarifikasi. Hasilnya, Prof Karna Wijaya menyampaikan permintaan maaf atas kegaduhan yang muncul. Ia mengakui ada pilihan kata yang tidak tepat dalam postingannya di media sosial.

Menurut Panut, yang bersangkutan menyatakan ada pihak-pihak lain yang berupaya melakukan tindakan untuk menimbulkan kebencian terhadap dirinya terkait radikalisme. Ia menegaskan dirinya tidak ada kaitan sama sekali dengan radikalisme.

Karna sendiri menyatakan postingan tersebut hanya guyonan dan tidak terkait dengan radikalisme. Ia banyak mengomentari kasus lain seperti kejahatan jalanan, sosial, ekonomi dan lainnya. Ia menunggu keputusan kampus mengenai persoalan itu.

Berdasarkan hasil klarifikasi, kampus akan meneruskannya ke Dewan Kehormatan Universitas (DKU). Dewan itulah yang akan menelaah secara seksama kasus tersebut. Termasuk memanggil pihak-pihak yang kompeten untuk dapat memberikan pandangan maupun tanggapan.

Related posts

Leave a Reply