SLEMAN, SMJogja.com – Upaya mewujudkan kampus lestari tidak hanya berpatok pada label hijau. Langkah nyata bisa diterapkan melalui bermacam inisiatif, salah satunya pengelolaan sampah.
Gagasan ini pula yang tengah dibahas oleh stakeholder Universitas Islam Indonesia (UII). Dalam waktu tidak lama lagi, kampus tersebut akan menerapkan zero waste. “Kami sedang mendiskusikan proposal untuk pengolahan sampah di kampus dengan konsep zero waste. Diupayakan dalam waktu dekat akan segera dibangun,” kata Rektor UII Prof Fathul Wahid disela lokakarya bertajuk Kampus Hijau Sebagai Implementasi Lingkungan Berkelanjutan di Gedung Kuliah Umum Kampus Terpadu UII, Rabu (27/7).
Kehadiran instalasi pengolahan sampah itu sekaligus menjadi sarana kampanye untuk menggalang kesadaran kolektif. Di UII, program zero waste telah diimplementasikan oleh civitas Jurusan Teknik Lingkungan. Sistemnya adalah pemilahan sampah berkonsep 3R (reuse, reduce, recycle) dengan hasil akhir meminimalisir timbulan sampah dan memperoleh nilai ekonomi.
Berbagai program lain juga telah diterapkan untuk mewujudkan kampus lestari baik dari sisi desain, infrastruktur, energi serta isu kelestarian lainnya. Penggunaan teknologi informasi secara masif, dan pembangunan embung juga menjadi salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut.
“Kami dorong tiap jurusan dan prodi untuk merefleksikan kampus hijau berkelanjutan. Jika itu sudah menjadi budaya, kita tidak akan terjebak pada simbolisme namun bisa menterjemahkannya dalam konteks yang lebih luas,” ujar Fathul.
Ketua Jurusan Teknik Lingkungan Program Sarjana UII, Eko Siswoyo mengatakan selain zero waste, pihaknya juga mempunyai program pengelolaan air hujan berupa konservasi sungai yang melintas di area kampus. Hal ini didukung lokasi kampus terpadu yang berada di wilayah utara DIY sehingga cenderung memiliki curah hujan cukup tinggi.
Pengelolaan air hujan tidak hanya dilaksanakan di lingkup intern tapi juga menyasar beberapa dusun di sekitar kampus lewat pengadaan 750 biopori dan sumur resapan. Perwujudan kampus hijau juga sudah berjalan di Fakultas MIPA. Dekan Fakultas MIPA UII Prof Riyanto menuturkan sejak Maret 2020, gedung fakultasnya telah dipasang pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 21,3 KWH per hari.
“Kami turut menjaga lingkungan dengan hemat energi. Sebelumnya sudah rutin dilakukan pemeliharaan sumber energi terbarukan dan audit energi,” tambahnya.