Ekonomi Global Melambat, Tantangan Berat UMKM

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Prof Muhadjir Effendy di UMY / ist

JOGJA, SMJogja.com – Pandemi Covid-19 sudah mulai memperlihatkan penurunan. Namun demikian ada tantangan yang menghadang yakni melambatnya perekonomian global. International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global melambat dari 3,4 persen pada tahun 2022, menjadi 2,9 persen pada tahun 2023.

”Di Indonesia justru dapat tumbuh solid sebesar 5,2 persen. Kinerja tersebut dapat dicapai meski ekonomi global terus mengalami periode pasang surut. Karena itu, semua tetap harus menjaga momentum perbaikan di tahun 2022 yang tergambarkan dari tingkat kemiskinan dan pengangguran yang menurun,” papar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Prof Muhadjir Effendy.

Ia menyampaikan itu pada Pengajian Ramadan 1444 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah,di Gedung AR Fakhruddin B lantai 5 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), 26 Maret 2023. Menurutnya, meskipun kemiskinan menurun, namun angka kemiskinan masih relatif tinggi. Perlu upaya lebih keras agar dapat mengentaskan kemiskinan dengan cepat.

”Ketimpangannya memang masih terlihat, 100 juta orang yang miskin itu sama dengan sembilan orang yang terkaya di Indonesia. Salah satu cara mengentaskan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat terutama mendorong kewirausahaan serta sektor UMKM,” tandas Muhadjir.

Read More

Peran Besar

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah tersebut mengungkapkan UMKM memiliki peran besar dalam perekonomian Indonesia dengan jumlah lebih dari 64,2 juta unit usaha. Ini menyumbang 61,9 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97 persen tenaga kerja.

Selain itu, UMKM juga mendorong peningkatan investasi dan ekspor Indonesia. Ia menggambarkan total investasi di sektor UMKM telah mencapai 60 persen dari total investasi nasional dan kontribusinya terhadap ekspor non migas nasional telah mencapai 16 persen.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa UMKM di Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang tidak mudah seperti akses pembiayaan, kualitas SDM rendah dan daya saing serta produktivitas. Karena itu, sinergi antar pemangku kepentingan memiliki peran penting.

Related posts

Leave a Reply