Empat Pasien Anak Gangguan Ginjal Berhasil Sembuh

SLEMAN, SMJogja.com – Empat pasien anak kasus gagal ginjal akut yang sempat rawat inap di RSUP Sardjito, telah dinyatakan sembuh. Mereka sudah diperbolehkan pulang dan tinggal menjalani rawat jalan.

Dari keempat anak itu, tiga pasien sudah bebas dari cuci darah. Sementara seorang anak lainnya yang berasal dari luar DIY masih butuh cuci darah satu kali tiap minggu. “Meski menjalani perawatan jalan, kami tetap memantau kondisi mereka,” ungkap anggota tim medis RSUP Sardjito, dr Retno Palupi, Rabu (26/10).

Saat ini, masih terdapat dua anak penderita gagal ginjal akut yang dirawat di ruang perawatan biasa rumah sakit rujukan itu. Masing-masing pasien mendapat tindakan medis hemodialisa, dan CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis). 

Sepanjang Januari hingga Oktober tahun ini, RSUP Sardjito telah merawat 13 pasien dengan gagal ginjal akut progresif atipikal (tidak khas) dimana 7 diantaranya berasal dari luar DIY yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dari 13 kasus tersebut, tujuh anak meninggal dunia.

Read More

Anggota tim medis dari Devisi Nefrologi Anak, dr Kristia Hermawan menambahkan, penanganan medis yang dilakukan berupa pengobatan suportif hingga tindakan terapi pengganti ginjal berupa dialisis. Metode dialisis yang diterapkan yakni hemodialisis atau cuci darah menggunakan mesin, atau peritoneal dialisis yaitu cuci darah dengan pemasangan selang pada rongga perut. 

“Satu pasien rawat inap masih harua menjalani hemodialisis 2 kali dalam seminggu, sedangkan 1 pasien lain ditangani lewat metode peritoneal dialisis,” jelasnya.

Pihak rumah sakit juga telah melakukan pelacakan penyebab gagal ginjal akut sesuai petunjuk dari kementrian kesehatan. Diantaranya dengan menelusuri riwayat penggunaan obat sirup serta pemeriksaan toksikologi untuk mengetahui ada tidaknya kandungam etilen glikol atau dietilen glikol dalam darah atau urine pasien. Pengambilan sampel telah dilakukan pada 3 pasien yang pekan lalu masih menjalani perawatan. Namun tim medis belum mendapat hasil pemeriksaan karena sampel harus diperiksa di Labkesda DKI Jakarta. “Kami juga melakukan biopsi. Dari semua kasus yang ditangani, belum ada yang mendapat pengobatan antidote fomepizole, namun demikian kondisi klinis pasien berangsur membaik,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Cabang Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DIY dr Tunjung Wibowo meminta masyarakat tenang namun tetap meningkatkan kewaspadaan apabila mendapati anak mengalami gejala terjadinya gagal ginjal akut. “Untuk sementara diimbau untuk tidak mengkonsumsi obat-obatan yang didapatkan secara bebas tanpa anjuran dari tenaga kesehatan yang kompeten sampai ada pengumuman resmi dari pemerintah,” katanya.

Related posts

Leave a Reply