Festival Dalang Cilik, ”Nguri-Uri” Budaya Jawa

Peserta FDC 2022, Bernardus Handaru Gantari sedang tampil memainkan lakon ''Pecahing Bungkus'' / dok UNY

JOGJA, SMJogja.com – Puluhan siswa sekolah dasar dan menengah dari berbagai kota di DIY, Jawa Tengah bahkan Jawa Barat mengikuti Festival Dalang Cilik 2022, Universitas Negeri Yogyakarta. Mereka berusaha tampil maksimal di depan penonton dan para juri.

Rektor, Prof Sumaryanto mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari tanda cinta UNY pada kesenian tradisional. Festival memberi teladan bagi semua orang pentingnya memelihara budaya luhur sejak dini. Ia berharap FDC dapat terus berlangsung agar muncul dalang-dalang yang kelak mengisi dunia kesenian tradisional.

Dekan FBS, Dr Sri Harti Widyastuti menambahkan FDC bukti komitmen UNY dalam pengembangan ilmu dan budaya tradisi. Para dalang cilik kelak bisa terus berkiprah menjadi penerus dalang senior. Kampusnya selalu menggelar FDC yang menjadi salah satu festival menarik di bidang seni tradisional.

Ketua Panitia, Sukisno MSn mengatakan peserta FDC sebanyak 30 yang terdiri atas 15 peserta usia SMP dan 15 peserta usia SD. Tujuannya mendidik anak mencintai kebudayaannya sendiri, khususnya wayang kulit.

Read More

”Selain itu juga menanamkan nilai-nilai edukasi pada generasi muda, sekaligus menguasai unsur-unsur dalam pewayangan agar anak semakin cerdas meniti tataran kedewasaannya menuju manusia yang berjiwa mulia,” papar Sukisno.

Sejak Dini

Juri FDC, Prof Suminto A Sayuti dari Fakultas Bahasa dan Seni, Udreka MSn dari ISI Yogyakarta serta Blasius Subono MSn dari ISI Surakarta. Dalam festivalada empat kriteria penilaian yakni antawacana, cerita, sabetan dan iringan. Antawacana adalah percakapan pada pentas wayang yang berupa dialog, atau bahasa isyarat lainnya.

Sukisno menambahkan dari 30 peserta yang mengikuti festival, Jawa Timur mengirim lima peserta, Jawa Tengah sembilan peserta dan DIY 16 peserta. Peserta termuda Muhammad Krisna Aditya dari Sanggar Bumiretawu Muntilan yang masih duduk di kelas 1 SD.

”Dalam FDC kali ini terdapat dua dalang wanita yaitu Sadu Pramesi siswa kelas 6 SDN 1 Gayam Sukoharjo dan Budiana Penty Widya Nada siswa kelas 8 SMPN 1 Temon Kulonprogo,” imbuhnya.

Sadu Pramesi merupakan juara II Festival Dalang Cilik UNY 2021 kategori siswa SD. Kepiawaiannya mendalang karena turunan dari ayahnya, Ki Wiji Santoso yang merupakan dalang senior. Salah satu peserta, Bernardus Handaru Gantari menampilkan lakon berjudul ”Pecahing Bungkus” merupakan asuhan dari Sanggar Kridosanggit asuhan Ki Sudiyono.

Siswa SDN Kadisobo 2 Sleman tersebut menyukai wayang sejak umur tiga tahun akibat menonton sinetron ”Mahabharata” di salah satu televisi swasta. Akhirnya warga Pendeman Trimulyo Sleman tersebut masuk ke sanggar agar kemampuannya mendalang menjadi lebih sempurna.

Salah satu peserta yang sudah tampil, Kunta Wijaya, dari Klaten. Ia mementaskan lakon ”Kangsa Lena”. Ia menyukai wayang sejak kelas 3 SD. Di bawah bimbingan Sanggar Omah Wayang pimpinan Kristiaji, putra pasangan Wahyu Gunarto dan Dewi Kusumaningrum terus menekuni kesenian tradisional.

Related posts

Leave a Reply