Gandeng Traveloka, BOB Latih Pemasaran Digital Pengelola Homestay

Market Manager Cluster Lead Traveloka, Agus Wijayanto paparkan cara pemasaran usaha penginapan di platform digital kepada para pengelola homestay di sekitar Borobudur / ist

JOGJA,SMJogja.com – Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BOB) mengajak platform Traveloka untuk bekerja sama dengan para pengelola homestay di kawasan Borobudur, Magelang. Hal ini dalam rangka meningkatkan tingkat hunian sekaligus kualitas pelayanan bisnis penginapan ini.

Kesempatan kerja sama ini pun terbuka lebar saat digelar pelatihan bagi pengelola homestay di Balkondes Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Selasa (11/7). Hadir sebagai narasumber Market Manager Cluster Lead Traveloka, Agus Wijayanto yang langsung menangani pemasaran bisnis hotel dan nonhotel di Traveloka.

Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan BOB, Bisma Jatmika mengatakan, pelatihan ini bermula ketika sejumlah hunian di sekitar Borobudur yang mendapat bantuan perbaikan dari Kementerian PUPR. Kemudian Kemenparekraf membantu untuk mengisi furniturenya dan memfasilitasi terbentuknya paguyuban homestay.

“Kemudian kita berembug tentang masalah atau keluhan apa yang sering dihadapi. Ternyata soal pemasaran yang belum optimal. Kita berembug dengan Kemenkomarves dan muncullah ide untuk menggandeng Traveloka,” ujarnya di sela pelatihan.

Read More

Menurutnya, Traveloka sebagai platform yang besar di Indonesia bisa membantu para pengelola homestay untuk memasarkan jasanya. Termasuk meningkatkan kualitas hunian serta sumber daya manusianya.

“Awalan pelatihan ini untuk homestay yang ada di tiga desa sekitar Borobudur, yakni Tuk Songo, Karanganyar, dan Karangrejo. Traveloka bisa mendampingi mereka untuk mengelola pemasaran dan standarisasi pelayanan,” katanya.

Bisa menyebutkan, di tiga desa ini setidaknya ada 60 homestay. Kalau proyek percontohan kerja sama dengan Traveloka ini berhasil, makan akan diduplikasi ke hunian lain di sekitar Borobudur yang jumlahnya sekitar 362 hunian.

“Harapan kita bisa me jadi satu sistem pemasaran yang baik dan berkualitas. Selama ini layanan homestay di kawasan ini sudah bagus dan saat momen high season seperti Waisak juga penuh. Dengan adanya pendampingan ini diharap semakin meningkat,” tuturnya.

Sinergi dan Kolaborasi

Analis Kebijakan Ahli Madya Kedeputian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenkomarves, Agnes Firdayanti menyambut baik program ini. Pihaknya pun mendukung pelatihan bagi pengelola homestay oleh Traveloka ini.

“Kementerian tentu tidak bisa berjalan sendiri dalam pengembangan ekonomi kreatif ini. Maka, kerja sama dengan Traveloka ini penting karena wujud sinergi dan kolaborasi yang positif, khususnya untuk pengembangan bisnis akomodasi di Magelang,” jelasnya.

Senada disampaikan Market Manager Cluster Lead Traveloka, Agus Wijayanto yang menyambut positif kerja sama ini. Ia menilai, aset penginapan di Magelang luar biasa dan bisa berkembang pesat ke depannya.

“Sekarang kita sudah buka pintu kerja sama ini, tinggal kita ayo bersama-sama meningkatnya. Kita siap support dan bantu sepenuhnya pengelola homestay dalam memasarkan jasanya,” ucapnya.

Dia menyebutkan, ada lebih dari 120 juta penginstal platform asli dalam negeri ini. Jumlah sebanyak ini merupakan potensi pasar yang bisa dimaksimalkan untuk berjualan.

“Kita punya dua kategori akomodasi, yakni hotel dan non-hotel. Nah, homestay ini kategori nonhotel yang tentunya memiliki pasar sendiri yang tidak kalah besarnya dari hotel. Pengelola homestay ga perlu khawatir, karena peminat itu pasti ada,” ungkapnya.

Related posts

Leave a Reply