SLEMAN, SMJogja.com – Situs Keraton Ratu Boko memang masih kalah pamor dibandingkan Candi Prambanan ataupun Borobudur. Destinasi yang terletak di perbukitan Prambanan itu sebenarnya memiliki daya tarik yang luar biasa.
Selain beragam peninggalan kompleks istana seperti gapura, gua, candi pembakaran, dan kolam pemandian, area situs ini juga menawarkan pemandangan taman yang asri dan lanskap Yogyakarta dilihat dari perbukitan. Sebagai upaya promosi, PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko menggelar event Yoga Bersama di pelataran Kraton Ratu Boko, Rabu (21/6).
Kegiatan dalam rangka International Yoga Day ini diikuti sekitar 130 partisipan dari berbagai komunitas pegiat olahraga yoga.
“Ini merupakan salah satu komitmen kami ntuk menggerakkan sport tourism di kawasan pengelolaan TWC mencakup Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. Kegiatan ini adalah kali ketiga, tapi baru pertama diadakan di Ratu Boko sedangkan sebelumnya di Prambanan,” kata Direktur Pemasaran, Pelayanan dan Pengembangan Usaha PT TWC, Hetty Herawati disela acara.
Melihat tingginya animo peserta, pihaknya berencana menjadikan event itu sebagai agenda reguler. Tempat penyelenggaraan di kompleks Ratu Boko cukup menarik mengingat kesakralan area situs itu.
“Lokasi heritage semacam ini punya energi yang besar sehingga cocok dijadikan tempat yoga. Peserta sekaligus bisa berekreasi,” ujarnya.
Yoga Bersama kali ini mengundang praktisi ternama I Ketut Artana sebagai instruktur. Setelah 1,5 jam melakukan gerakan olahraga yoga klasik, para peserta tampak antusias berwisata di kompleks Ratu Boko. Salah satu partisipan, Riris mengaku terkesan dengan event ini. “Diselenggarakan di kawasan candi jadi serasa menyatu dengan alam,” katanya.
Di kesempatan itu, peserta juga dikenalkan dengan tradisi melukat yakni memercikkan air yang dianggap suci sebagai wujud pembersihan diri dan pikiran. Air tersebut diambil dari area Ratu Boko, dan dipercikkan ke peserta sebelum memasuki kompleks situs.
General Manajer TWC Prambanan dan Ratu Boko, I Gusti Putu Ngurah Sedana berharap penyelenggaraan event dapat meningkatkan angka kunjungan yang saat ini masih di kisaran 200-300 orang saat hari biasa, dan 400-600 orang saat weekend.
“Optimis kunjungan bisa semakin baik apalagi sebentar lagi di dekat kawasan Boko akan dibangun tol. Akses jalan menuju destinasi rencananya juga akan diperbaiki tahun ini,” tandasnya.