CIANJUR, SMJogja.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat kejadian gempa tektonik Rabu, 16 Maret 2022, pukul 10.00.01 WIB. Gempa terjadi di wilayah Pantai Selatan Cianjur, Jawa Barat.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno MSi mengatakan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi memiliki parameter update dengan magnitudo M5,3. Episenter terletak pada koordinat 7,94° LS ; 106,94° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 45 kilometer arah Selatan Agrabinta, Cianjur, Jawa Barat pada kedalaman 64 kilometer.
”Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault ),” papar Bambang.
Dampak Gempa
Dampak gempa terasa di daerah Pelabuhan Ratu dan Cianjur dengan skala intensitas IV MMI ( bila pada siang hari terasakan oleh orang banyak dalam rumah ). Daerah Garut, Pandeglang, Bayah dan Panimbang dengan skala intensitas III MMI ( getaran terasa nyata dalam rumah seperti truk berlalu ).
Terasa juga daerah Lebak Selatan, Cilegon dan Sukabumi dengan skala intensitas II-III MMI (getaran terasa nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu ). Kecuali itu, Daerah Jakarta, Banjar, Bandung Barat, Purwakarta, Tangerang Selatan, Bandung, Bekasi, Depok dan Serang dengan skala intensitas II MMI. Pada getaran itu terasa oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang tergantung bergoyang. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
”Masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa. Selain itu, pastikan juga tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” ujar Bambang.
