SLEMAN, SMJogja.com – Kurikulum perkuliahan dirancang agar mahasiswa siap menghadapi tantangan ketika lulus. Meski kurikulum rutin dievaluasi tiap empat tahun sekali diakui masih sulit mengejar ketertinggalan dengan dinamika teknologi yang berkembang pesat. Karena itu dibutuhkan pengayaan dan penguatan bagi alumni.
Program Prakerja yang difasilitasi oleh pemerintah, menjadi salah satu dari banyak platform yang berfaedah untuk peningkatan kompetensi. “Kurikulum memang telah dirancang dari aspek pengetahuan, ketrampilan umum dan khusus. Namun ketika lulus, mahasiswa masih butuh pengayaan,” ungkap Wakil Rektor UII Bidang Pengembangan Akademik dan Riset, Jaka Nugraha saat membuka kuliah umum di Gedung Sardjito Kampus Terpadu UII, Jumat (3/2).
Pada hari yang sama, UII telah menandatangani kerjasama dengan direksi program kartu Pra Kerja. Kampus UII mendapatkan 30.000 voucher pra kerja yang bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa yang mau lulus, dan alumni.
“Kita diberi kepercayaan untuk bersama-sama mengawal pelaksanaan program Pra Kerja,” ujarnya.
Adapun kuliah umum kali ini mengusung tema Tantangan Generasi Muda Menghadapi Tsunami di Era Dunia Digital. Materi disampaikan oleh Direktur Teknologi MPPK Prakerja, Samsu Sampena. Jaka berharap setelah paparan kuliah ini, mahasiswa bisa memaknai istilah tsunami sebagai tantangan untuk menciptakan peluang dalam berkarya dan berkontribusi kepada masyarakat.
Saat menyampaikan kuliah di hadapan puluhan mahasiswa, Samsu mengungkapkan ada tiga hal yang perlu disiapkan untuk menghadapi era dunia digital yakni kreativitas, independen, dan disiplin. “Jangan membatasi diri dengan apa yang sudah ada, serta jangan menunggu disuruh melainkan punya inisiatif sendiri untuk berkembang. Poin terakhir adalah disiplin menekuni suatu bidang,” urainya.
Tantangan di era digital utamanya datang dari persoalan banjir informasi di internet, namun tidak semua benar dan bermanfaat. Untuk mengatasinya, seseorang perlu mengembangkan diri dengan skill serta bekerja atau membangun usaha sendiri.
Solusi bisa diperoleh salah satunya melalui kartu Prakerja. Di DIY, program tersebut cukup diminati terutama pada lima bidang pelatihan yakni penjualan dan pemasaran, kuliner, gaya hidup, manajemen, dan bahasa asing.