JOGJA, SMJogja.com – Pertikaian di banyak tempat, lokal, nasional maupun internasional terus terjadi. Banyak pihak yang prihatin dan mencoba melakukan sesuatu untuk mengubah pertikaian menjadi perdamaian. Tak ketinggalan penyanyi reggae Jogja, Rizky Moving Peace, yang berusaha menggerakkan siapa saja untuk mencintai perdamaian.
”Moving Peace memiliki arti menggerakkan perdamaian di tengah hiruk pikuk keadaan dunia yang semakin tua. Melalui alunan musik reggae, kami ingin menebarkan benih-benih cinta dan perdamaian bagi seluruh umat manusia yang mendengarkan,” tutur Rizky.
Karena itu ia meluncurkan single perdana bertajuk ”Senja Berlalu”. Meskipun berlatar belakang kisah cinta anak manusia tetapi ada nilai-nilai universal di dalamnya. Mereka yang sendirian tak perlu merasa kesepian karena ada lagu, canda dan tawa yang mengiringi kebahagiaan.
”Jangan kau luka karena cinta, jangan kau sedih karena kau sendiri, kita di sini hidup bersama, bernyanyi dan tertawa”. Begitu penggalan lagu Rizky yang berkolaborasi dengan grup musik Perahu Karet. Lagu-lagu mereka ada di platform digital sehingga siapa saja dan di mana pun berada bisa mendengarkannya.
Terus Berkarya
Perahu Karet merupakan salah satu band reggae yang lahir dan berada di Jogjakarta. Mereka memasukkan sedikit sentuhan unsur musik etnik yang mengangkat budaya Indonesia dalam lagu-lagunya. Grup ini beranggotakan Tower pada vokal, Randi pada bass, Reza pada gitar dan Faris pada drum. Selain itu ada pemain tambahan yaitu Astro pada keyboard, Bayu pada trombone dan Fajar pada saxophone.
Lagu-lagunya seperti Gadis Kecil, Beri Waktu, Akar Yang Sama, Senandung Nusantara, Bernyanyi merupakan karya mereka. Ada pula Hujan dan Rindu yang lagu dan video clipnya juga diluncurkan pada acara yang sama.
Kolaborasi mereka berlangsung di Melodi Kopi Piyungan dengan tema besar ”Keep Moving”. Tema yang mendorong siapa saja terus bergerak, begitu juga para musisi meskipun di tengah pandemi Covid-19. Mereka harus bisa menjaga eksistensi karya musik, seperti api yang tetap menyala, semangat dan tak pernah redup untuk berkarya.
Selain itu, mereka juga mendapat dukungan dari beberapa band yang ikut tampil dalam gerakan perdamaian antara lain Rootside Band dari komunitas reggae Klaten Jawa Tengah, Bintarasta dari Jogja dan PNWC (Puthul n With Cambil) dari komunitas reggae Gunungkidul.