YOGYAKARTA, SMJogja.com – Kota Yogyakarta adalah impian bagi para hotelier. Sama halnya yang dirasakan Ari Sutopo. Setelah 27 tahun berkecimpung di bisnis perhotelan, dia tidak menyangka impian itu dapat terwujud.
Sejak awal Februari 2022, dia dipercaya menjadi General Manager Hotel Grand Zuri Malioboro Yogyakarta. Bangga adalah perasaan yang diungkapkannya ketika pertama kali menginjakkan kaki di Kota Gudeg. Meski baru seminggu berada di Jogja, dia sangat menikmati suasananya.
“Mimpinya orang hotel adalah masuk ke Yogyakarta dan Bali. Suatu kebanggaan bagi saya sekarang bisa ada di Jogja,” kata Ari, Minggu (6/2).
Pengalaman sembilan tahun bergabung dengan Zuri Hotel Manajemen menjadikannya sangat paham tentang visi yang musti dicapai. Visi itu yakni mengutamakan kepentingan customer, dan memberikan kenyamanan maksimal. Semua serba untuk customer adalah prinsip yang dia pegang teguh.
Pandemi Covid-19 tidak membuat jajarannya pesimis. Awal tahun ini, okupansi berangsur normal bahkan rata-rata diatas 70 persen dan penuh saat weekend. Karena itu dia optimis menargetkan capaian 2022 ini harus lebih baik dibanding dua tahun sebelumnya.
“Pernah jalan di sekitar hotel ditutup saat masa PPKM, tapi kita buktikan mampu bertahan. Okupansi juga mulai normal menjelang akhir tahun lalu, dan semoga bisa terus membaik,” tutur pria kelahiran Lampung ini.
Namun optimisme saja tidak cukup. Berbagai strategi pun telah disiapkan oleh manajemennya untuk mencapai target itu. Contohnya di bulan Februari ini dihadirkan promo room, serta launching menu baru dan konsep floating breakfast. Selain itu tentunya strategi umum seperti memperkuat layanan dengan standar protokol kesehatan dan ekspos hotel, tetap akan terus dijalankan.
Hanya saja, sambung Ari, akan menjadi kendala jika pemerintah kembali menerapkan aturan pembatasan. “Ketika ada pembatasan, trik bagaimanapun akan berat tapi kita ikuti saja,” ujarnya.
Ari sendiri menilai, Grand Zuri Malioboro sudah membaur dengan masyarakat Yogyakarta. Konsep yang diusung kental dengan kekhasan kota ini termasuk kulinernya. Hal yang paling menarik baginya adalah kontribusi karyawan dimana 95 persen merupakan warga Jogja.
