SLEMAN, SMJogja.com – Harga sejumlah kebutuhan pokok mulai mengalami lonjakan. Setelah daging sapi, kini harga komoditas cabai juga ikut merangkak naik. Kenaikan yang paling mencolok adalah cabai jenis rawit merah.
Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman menyebutkan, harga rata-rata rawit merah pekan lalu sebesar Rp 45.500/kg. Namun pantauan per awal Maret ini melonjak hingga Rp 55.500/kg. “Peningkatan harga cabai baru terjadi dua hari terakhir ini. Minggu kemarin masih di kisaran Rp 45 ribu per kilogram,” kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Sleman Nia Astuti saat ditemui Suara Merdeka, Selasa (1/3).
Selain rawit merah, beberapa jenis cabai lainnya juga mengalami kenaikan harga. Semisal cabai merah besar yang sekarang dijual seharga Rp 36 ribu, atau naik Rp 2.000/kg. Harga cabai merah keriting juga naik sebesar Rp 1.500 menjadi Rp 37.500/kg. Harga cabai rawit hijau juga masih stabil tinggi di angka rata-rata Rp 36.500/kg.
Menurut Nia, peningkatan harga cabai ini utamanya dipengaruhi faktor cuaca. Musim hujan menyebabkan banyak tanaman cabai yang busuk. “Info dari suplier, kenaikan harga lebih disebabkan faktor cuaca. Cabai di daerah kita kebanyakan dipasok dari Jawa Timur, dan sebagian dari Boyolali,” terangnya.
Dia berharap menjelang ramadhan nanti harga bisa berangsur turun. Sementara upaya yang dilakukan Disperindag adalah menjaga agar distribusi dapat berjalan lancar. Lonjakan harga komoditas cabai acap kali terjadi tiap awal tahun. Pada 2021 silam, harga cabai rawit merah di triwulan pertama menembus Rp 100.000/kg sedangkan cabai jenis lainnya di kisaran Rp 50.000-Rp 60.000/kg.
Plt Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Sleman Suparmono mengatakan, untuk menjamin ketersediaan stok cabai, petani telah berupaya melakukan penanaman sepanjang musim. Pihak dinas juga sudah memberikan pelatihan kepada petani terkait penanaman off season. “Harapan kami, petani memiliki kemampuan dalam melakukan sistem budidaya,” ucapnya.
Sepanjang Januari lalu, produksi cabai mencapai 3.400 kuintal untuk jenis cabai keriting, sedangkan rawit sebanyak 3.600 kuintal. Sentra budidaya cabai tersebar di daerah Widodomartani Ngaglik, Wonokerto Turi, Pakem, dan Tempel.
Petani cabai di Sleman biasanya panen raya dari bulan Juni sampai dengan Desember. Saat panen raya, produksi bisa mencapai 20 ton per hari sedangkan musim normal 5-10 ton. Pram mengatakan, dengan volume produksi sebanyak itu, Sleman sebenarnya bisa surplus. Namun saat musim tertentu akan kekurangan sehingga butuh pasokan dari luar daerah.