SLEMAN, SMJogja.com-Peningkatan produksi pertanian di Kabupaten Sleman sepanjang tahun 2021 tidak mencapai satu persen. Rendahnya pertumbuhan produksi ini, menurut Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, disebabkan berbagai faktor. Salah satunya menyangkut persoalan alih fungsi lahan.
“Tahun ini kita akan menyasar produksi pertanian. Masyarakat sudah diedukasi tentang cara pemanfaatan lahan secara maksimal agar bisa ditanami,” kata Danang, Senin (24/1).
Dia mencontohkan, lahan di kawasan lereng Merapi yang dulunya identik dengan tanaman keras, kini mulai dialihkan ke jenis hortikultura. Dari aspek ekonomi pun keuntungannya tidak kalah menggiurkan.Strategi lain adalah melahirkan petani milenial. Saat ini, warga yang menggeluti pertanian kebanyakan berusia lanjut.
“Petani sekarang mayoritas usianya sudah diatas 50 tahun. Supaya ada regenerasi, kaum muda diajak minimal senang dengan aktivitas pertanian terlebih dulu, bisa di kebun atau pekarangan,” ujar Danang.
Terkait program petani milenial ini, Pemkab Sleman telah menggagas kerjasama dengan beberapa universitas yang memiliki jurusan bidang pertanian. Mahasiswa diminta turun langsung ke lapangan untuk mempraktikkan teori yang telah dipelajari.
“Melalui kerjasama dengan kampus-kampus ini bisa mendorong generasi muda untuk menekuni pertanian. Kalau tidak dipaksa, kadang mahasiswa juga enggan turun,” tukasnya.
Berbagai cara itu diharapkan dapat menumbuhkan lagi angka produksi yang tengah lesu. Terlebih, Sleman adalah salah satu daerah penghasil pangan di DIY. Produk yang dihasilkan setidaknya mampu mencukupi kebutuhan warganya sendiri.
Pertumbuhan yang rendah ini berimbas pada merosotnya volume produksi. Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Sleman Suparmono mengungkapkan, beberapa tahun belakangan, produksi beras terus menurun. Terakhir, angka surplus hanya di kisaran 70 ribu ton padahal sebelumnya bisa sampai 100 ribu ton.
Selain alih fungsi lahan, kondisi cuaca ekstrem yang tidak menentu juga mengakibatkan produksi tidak bisa meningkat signifikan. “Sejak akhir tahun lalu, kita kampanyekan gerakan stop boros pangan. Jadi pemenuhan kebutuhan pangan tidak hanya dari sisi produksi,” tutupnya.