SLEMAN, SMJogja.com – Pemerintah Kabupaten Sleman berkomitmen membentuk kelompok Jaga Warga di tiap padukuhan. Hingga saat ini Jaga Warga yang terbentuk sebanyak 789 kelompok dari target 1.212 padukuhan.
Sesua amanat Gubernur DIY, pembentukan jaga warga akan dipercepat sehingga dapat terpenuhi pada tahun 2024. “Kami terus berupaya memenuhi target diantaranya dengan melakukan sosialisasi, fasilitasi pembentukan dan pengukuhan kelompok Jaga Warga,” kata Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa saat hadir menjadi narasumber acara Jagongan Jaga Warga di Balai Kalurahan Ambarketawang, Gamping, Jumat (14/7).
Danang menilai Jaga Warga memberi peran penting untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat. Terlebih lagi menjelang tahun pemilu 2024, kehadiran Jaga Warga diharapkan dapat meminimalisir gesekan politik. Sebagai mitra pemerintah, Jaga Warga dituntut mampu membantu memecahkan permasalahan di wilayahnya secara mandiri.
“Jaga Warga berperan sebagai mitra pemerintah dalam mewujudkan keterlindungan warga masyarakat. Bekerjasama dengan Dukuh, RT/RW, Satuan Perlindungan Masyarakat, Pamong Kelurahan dan Kepolisian Sektor, diharapkan permasalahan sosial dan ekonomi di wilayahnya dapat diselesaikan secara mandiri,” kata Danang.
Acara Jagogan ini diinisiasi oleh Satpol PP DIY. Anggota Komisi D DPRD DIY, Koeswanto turut hadir. Dalam keterangannya, Koeswanto mengatakan pihaknya ikut memberikan dukungan terhadap upaya pengukuhan Jaga Warga. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan kegiatan ronda untuk berkoordinasi. Cara itu juga dapat meningkatkan sinergi untuk menjaga keamanan warga sekaligus mempererat kerukunan.
“Semoga Jaga Warga dapat meningkatkan kerukunan warga. Contohnya ketika ada warga baru yang hadir, silakan untuk diajak berkoordinasi,” ujarnya.
Pada pertemuan itu, Wakil Bupati Sleman sekaligus menyerahkan Handy Talkie (HT) yang diperuntukan kepada perwakilan jaga warga dari 9 Kapanewon. Kepala Seksi Pengendalian dan Operasional Satpol PP DIY, Edhy Hartana mengatakan, penyerahan HT menjadi salah satu wujud dukungan dalam pelaksanaan jaga warga. Di samping itu, pemberian HT diharapkan dapat mempercepat koordinasi di antara anggota.
“Dulu sudah pernah menggunakan HP sebagai alat komunikasi, tapi ternyata di lapangan masih ada keluhan terkait kuota internet yang terbatas. Jadi dengan penggunaan HT ini diharapkan dapat mempermudah komunikasi antar kelompok jaga warga,” jelas Edhy.