JOGJA, SMJogja.com – Literasi digital anak-anak muda beberapa tahun lalu sangat memprihatinkan. Banyak anak muda yang terpapar konten media sosial yang tidak layak mulai dari hoaks, penyesatan, pornografi dan lainnya.
”Dari kondisi itulah kami mencoba melakukan sesuatu yakni literasi digital agar anak-anak muda Indonesia dapat menggunakan teknologi informasi secara positif,” ujar Brand Strategy and Experience Group Head CIMB Niaga Muhamad Firdaus Andjar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Menurutnya konten dalam media sosial sangat berpengaruh pada pola pikir anak muda. Ia tak ingin mereka terkontaminasi dengan konten-konten negatif yang dapat merusak pemikiran kaum muda. Ia pun kemudian mencoba membuat program literasi digital dengan tajuk ”Kejar Mimpi”.
Semula hanya ada beberapa orang kemudian berkembang menjadi komunitas dari satu kota hingga sekarang mencapai 35 kota. Masing-masing kota memiliki satu Komunitas Kejar Mimpi yang akan melakukan gerakan-gerakan positif bersama masyarakat dari berbagai kalangan.
Komunitas Inspiratif
Firdaus menjelaskan Untuk mendukung pemberdayaan generasi muda dan mempererat jaringan antarkomunitas dari berbagai daerah, pihaknya berkolaborasi dengan 35 Komunitas Kejar Mimpi. Mereka menggelar ”Kejar Mimpi Community Festival (KMCF) 2022”. Rangkaian acaranya cukup padat mulai dari instagram challenge, community competition, dan volunteering day selama hampir sebulan.
”Terakhir ini ditutup dengan acara puncak talkshow dan community networking di Hall Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Gelaran ini merupakan salah satu bentuk kepedulian CIMB Niaga dalam membangun Indonesia Berdaya melalui ekosistem dan komunitas yang inspiratif bagi generasi muda,” imbuhnya.
Komunitas Kejar Mimpi telah tersebar di 35 kota, memiliki 800 anggota aktif di seluruh Indonesia. Merek juga telah melaksanakan lebih 800 kegiatan sosial, dan menginspirasi lebih 130.000 masyarakat Indonesia mulai dari sektor pendidikan, sosial, seni dan lainnya.