JOGJA, SMJogja.com – Indonesia mencatatkan posisi 10 besar, antara lain makanan halal posisi kedua, fesyen posisi ketiga , keuangan syariah peringkat keenam, dan farmasi dan kosmetik di peringkat sembilan. Kuatnya posisi Indonesia salah satunya karena populasi penduduk muslim yang terbesar di dunia.
Pemerintah melalui Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dengan Ketua Joko Widodo dan Wakil Ketua K H Ma’ruf Amin berharap produk-produk penduduk Indonesia merupakan produk dalam negeri yang terjamin kehalalannya. Sehingga Indonesia bisa memiliki kemandirian dalam kegiatan ekonomi syariah menuju Indonesia Pusat Produsen Halal Dunia.
Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DIY Heroe Purwadi mengungkapkan itu di sela-sela peluncuran Jogja Halal Festival #2 di Hotel Grand Rohan. Ia menilai secara umum terdapat beberapa tantangan dalam pengembangan ekonomi syariah khususnya industri halal di Indonesia.
Regulasi terkait industri halal belum memadai, kurangnya literasi dan kesadaran masyarakat tentang produk halal. Selain itu juga hubungan industri halal dan keuangan syariah yang masih rendah. Menurutnya sangat mendesak aksi nyata untuk meningkatkan literasi tentang industri halal kepada masyarakat.
Halal Festival
”Jogja Halal Festival (JHF) merupakan salah satu upaya mengenalkannya kepada masyarakat supaya semakin menguatkan pengetahuan dan pemahaman tentang halal,” ujar Heroe.
Penyelenggaraan JHF sejalan dengan upaya mewujudkan visi Master Plan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024. Visinya yakni Indonesia mandiri, makmur dan madani dengan menjadi pusat ekonomi syariah terkemuka dunia. Dengan begitu, Indonesia menjadi Pusat Produsen Halal Dunia.
Jogja Halal Festival #2, tahun 2022 yang akan berlangsung pada tanggal 3-6 November 2022 di Jogja Expo Centre. Kegiatan tersebut satu langkah dengan upaya pemerintah mempercepat pemulihan ekonomi nasional setelah pandemi Covid-19. Kegiatan itu sekaligus mendorong pergerakan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Jogja Halal Festival #2 merupakan acara Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DIY dengan dukungan Kamar Dagang Indonesia (KADIN), Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) DIY, Halal Club Yogyakarta (HCY), Ikatan Saudagar Muslim Indonesia DIY dan Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia (MUKISI).