SLEMAN, SMJogja.com – Kontingen Kapanewon Kalasan berhasil meraih gelar Penyaji Terbaik Pertama dalam Festival Jathilan Tingkat Kabupaten Sleman Tahun 2022. Festival ini diadakan selama dua hari pada Sabtu (21/5) dan Minggu (22/5) di Gedung Kesenian Sleman.
Dari hasil penilaian Dewan Juri, kontingen Kalasan mendapat skor 781 mengungguli 16 kapanewon lainnya. Pada peringkat dibawahnya terdapat tim kesenian Kapanewon Godean dengan perolehan nilai 769, disusul Moyudan yang mengantongi skor 733. Adapun juara harapan I hingga III berturut-turut diraih kontingen Kapanewon Seyegan, Pakem, dan Berbah.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya event budaya yang melibatkan semua kapanewon tersebut. “Selain sebagai ajang regenerasi seniman jathilan, festival semacam ini juga menjadi ajang hiburan bagi masyarakat,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (24/5).
Antusiasme masyarakat terhadap penyelenggaraan kegiatan yang didanai BKK Dana Keistimewaan ini juga cukup baik. Respon positif ini setidaknya dilihat dari banyaknya penonton online di kanal Youtube Kundha Kabudayan.
Selama ini, kesenian jathilan sudah banyak menorehkan prestasi. Pada 2020 silam dalam pagelaran event Sleman Gumyak, para seniman kuda lumping Sleman berhasil memecahkan Rekor Muri menari selama 56 jam. Rekor ini dipecahkan berkat penampilan 16 kelompok jathilan. Kala itu, kelompok tampil secara estafet dengan durasi masing-masing 3,5 jam.
Tingkat kalurahan pun semakin aktif mengembangkan kesenian jathilan. Salah satunya masyarakat Purwobinangun, Pakem yang baru saja mengukuhkan paguyuban seni jathilan Satrio Manunggal. Lurah Purwobinangun, Heri Suasana, menjelaskan paguyuban ini dibentuk sekitar dua bulan lalu untuk memfasilitasi generasi muda agar dapat menyalurkan minatnya ke hal yang positif.
“Di kalurahan kami ada 18 grup jathilan. Rencananya tahun depan akan diadakan festival kesenian Purwobinangun agar semakin menumbuhkan minat generasi muda terhadap seni budaya,” katanya.
