Kandang Kuda Jadi Tempat Kuliah

Pengunjung melihat foto-foto lama UGM / ist

JOGJA, SMJogja.com – Masa lalu menjadi kenangan tersendiri. Namun bukan hanya kenangan, ada nilai-nilai kesejarahan yang bisa menjadi pendorong untuk berkembang. Inilah yang menjadi pesan dalam pameran Perkuliahan UGM Tempo Doeloe.

Arsip UGM memamerkan berbagai dokumen masa lalu mulai 11 Agustus hingga 11 September 2022 di Teras Arsip lantai 3 Gedung Perpustakaan. Dalam pameran tampil berbagai khazanah arsip mulai dari foto, tekstual dan video-video dokumenter yang menggambarkan perkuliahan saat berada di Kompleks Keraton Yogyakarta hingga di Kampus Bulaksumur.

”Ada 33 foto, dan 40 arsip tekstual berupa panduan akademik, petunjuk masuk UGM, pidato stadium general, bahan ajar, panduan KKN, panduan pengabdian masyarakat, serta beberapa video dokumenter,” ungkap Arsiparis, Musliichah.

Ia menjelaskan arsip yang tampil menggambarkan kondisi perkuliahaan di tahun 1950an hingga tahun 1980an. Perkuliahan masih berlangsung di Kkompleks Keraton Yogyakarta sampai pindah di Bulaksumur. Pihaknya mengajak mahasiswa untuk sejenak melihat potret kuliah masa lalu. Mahasiswa kala itu menghadapi tantangan dan kesulitan namun tetap berhasil melewatinya.

Read More

Kandang Kuda

Musliicah menceritakan pada awal berdirinya UGM, kegiatan perkuliahan berlangsung dengan segala keterbatasan. Perkuliahan tidak terpusat di satu lokasi, tetapi tersebar di sejumlah tempat yang berada di kompleks Keraton Yogyakarta, Ngasem, Mangkubumen, Kadipaten, dan Jetis.

Laporan Tahunan Rektor UGM tahun 1950an menceritakan kondisi perkuliahan saat itu. Di Kampus Kadipaten, kamar kereta disulap menjadi poliklinik, kamar penjaga menjadi laboratorium bakteriologi, kamar pelayan menjadi laboratorium kimia, dan kandang kuda menjadi rumah sakit. Sitihinggil dan Pagelaran dirombak menjadi aula, ruang kuliah, dan kantor Fakultas HESP.

”Perkuliahan di Sitihinggil menampung 1.000 mahasiswa. Dengan jumlah mahasiswa yang cukup besar dan tempat terbuka membuat dosen kesulitan saat memberi ujian. Alhasil, mahasiswa harus berdesakan untuk mendapatkan tempat,” jelasnya.

Beruntunglah mereka yang bisa mendapatkan tempat di depan sedangkan yang berada di barisan belakang mau tidak mau menerima kondisi tidak bisa melihat tulisan dosen di papan tulis karena jarak yang terlalu jauh. Supaya dapat tempat duduk di depan, saat itu mahasiswa harus datang sebelum pukul 06.00 padahal kuliah baru mulai pukul 08.00.

Keterbatasan ruang praktikum juga terjadi. Praktikum terpaksa bergilir 10 kali sampai pukul 23.00. Fakultas Teknik dengan 337 mahasiswa, kuliah berdiri di luar ruangan dan mengintip dari jendela. Di Fakultas Sospol, kuliah dan ujian bergilir mulai pukul 07.00 hingga 20.00.

Related posts

Leave a Reply