Kartini, Perupa Perempuan Tanah Air Pamer Karya di Grand Ambarrukmo

MELUKIS: Astuti Kusumo, perupa perempuan tanah air menunjukkan kebolehannya melukis on the spot dengan latar belakang penari legendaris Indonesia, Didik Nini Thowok saat pembukaan pameran lukisan "Aku Mau" di Grand Ambarrukmo Yogyakarta / SMJogja.com-Asef Amani

YOGYAKARTA, SMJogja.com– Masih dalam rangka memperingati Hari Kartini tahun 2022, Grand Ambarrukmo mengajak lima perupa perempuan nasional untuk memamerkan karya-karya terbaiknya bertajuk “Aku Mau”. Karya lukis yang terhimpun dalam tema “Menuangkan Spirit dari Sosok Pahlawan Nasional Kartini” ini dipamerkan selama 10 hari hingga 6 Mei 2022.


GM Grand Ambarrukmo Yogyakarta, Aris Retnowati mengatakan, tajuk “Aku Mau” pada pameran ini diambil dari semboyan RA Kartini “Aku Mau!”. Dua patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa Kartini melintasi gunung keberatan dan kesusahan. 


“Kata ‘aku tiada dapat!’ melenyapkan rasa berani. Kalimat ‘aku mau!’ membuat kita mudah mendaki puncak gunung,” ujarnya menirukan apa yang telah ditulis oleh RA Kartini. 


Retno menuturkan, semboyan itu menjadi spirit pameran kali ini, yang diterjemahkan menjadi karya, dijadikan kampanye kecil dari para seniman ini untuk menunjukkan sisi lain dari Kartini. Juga menandakan bahwa, para seniman yang terlibat sangat boleh menuangkan apa yang dialaminya menjadi karya.

Read More


“Kita pamerkan 36 karya lukisan dari perupa perempuan Indonesia, yaitu Dyan Anggraini, Astuti Kusumo, Mola, Rina Kurniyati, dan Ulfah Yulaifah. Pameran terbuka untuk masyarakat umum di publik area hotel,” ujarnya di sela pembukaan, Selasa (26/4).


Paneran secara resmi dibuka oleh Prof Dr Wening Udasmoro SS MHum DEA. Turut ditampilkan tarian spesial pembuka oleh Didik Nini Thowok serta diskusi seni rupa (talkshow), dan melukis on the spot oleh tiga perupa.


“Pameran Aku Mau! ini diharapkan dapat memberikan informasi terkait seni rupa, memunculkan inspirasi dan motivasi para perupa khususnya perupa perempuan untuk tetap berkarya. Memberikan ruang bagi para pengunjung untuk menikmati hasil karya dan memperkaya informasi dan menjadi sarana wisata edukasi kultural yang mampu menarik perhatian publik khususnya tamu hotel dan masyarakat luas di Yogyakarta,” jelas Retno.


Sementara itu, Astuti Kusumo, salah satu peserta pameran mengaku, sangat mengapresiasi diadakannya pameran khusus pelukis perempuan ini. Menurutnya, pameran ini menjadi wadah unjuk karya para pelukis perempuan yang patut diapresiasi dan diakui di dunia seni lukis atau seni rupa.


“Ketika diajak oleh pihak hotel untuk berpameran, saya langsung menyanggupi dan mengajak teman-teman lainnya. Saya rasa dunia usaha, dalam hal ini hotel dan dunia seni harus bergandengan tangan untuk saling mendukung perkembangan satu sama lain,” jelasnya.


Ia juga menilai, semangat Kartini harus melekat di setiap diri perempuan Indonesia. “Kita bisa berkarya di bidang apapun, termasuk seni,” ungkapnya. 

Related posts

Leave a Reply