KBI Bantu Transaksi Timah, Tingkatkan PAD Bangka Belitung

Timah berpotensi besar meningkatkan PAD Bangka Belitung / ist

JOGJA, SMJogja.com – Indonesia merupakan salah satu penghasil timah terbesar di dunia di bawah Tiongkok. Tambang timah tersebut ada di Kepulauan Bangka Belitung dengan cadangan sebesar 22 persen sedangkan Tiongkok sebesar 47 persen.

”Seperti data dari US Geological Survey pada Januari 2021, Indonesia khususnya Bangka Belitung merupakan penghasil timah terbesar kedua di dunia dengan produksi 66.000 ton pada tahun 2020,” ungkap Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) Fajar Wibhiyadi.

Potensi besar tersebut menjadi perhatian pemerintah. Sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara, KBI bertugas menjadi akselerator ekonomi masyarakat. Inilah yang mereka jalankan di Bangka
Belitung, terkait perdagangan timah maupun pemanfaatan Sistem Resi Gudang (SRG). Karena itu, KBI berusaha membantu perdagangan fisik timah melalui program yang ada dalam perusahaan.

Menurut Fajar, KBI merupakan lembaga kliring terkait Perdagangan Pasar Fisik Timah Murni
Batangan di Bursa Berjangka Jakarta. Perdagangan meliputi kegiatan ekspor maupun perdagangan dalam negeri. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 81 Tahun 2019, tarif royalti logam timah sebesar 3 persen. Dari royalty tersebut, 80 persen untuk masyarakat Bangka Belitung dan 20 persen untuk pemerintah pusat.

Read More

Dampak Positif

Program SRG ternyata berdampak positif dan memperlihatkan peningkatan. Terbukti, pemanfaatan Resi Gudang untuk komoditas timah mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Di tahun 2020, jumlah RG yang diregistrasi mencapai 52, dengan volume 260.969 kilogram senilai Rp 65.369.483.922.

Adapun dari sisi pembiayaan mencapai Rp 26.944.681.016. Pada tahun 2021, jumlah RG yang
diregistrasi mencapai 132, dengan volume 664.214 kilogram senilai Rp 316.263.352.632 dan dari sisi pembiayaan mencapai Rp 206.932.171.269.

”Dengan memanfaatkan resi gudang, pemilik komoditas timah khususnya eksportir, dapat memasukkan komoditasnya ke resi gudang sembari menunggu pengiriman ke negara tujuan. Melalui mekanisme ini, para eksportir bisa mendapatkan likuiditas keuangan,” papar Fajar.

Ia menambahkan adanya pasar fisik timah murni batangan langsung memberikan dampak kepada masyarakat Bangka Belitung, yaitu dalam bentuk royalty. Royalty menjadi sumber pendapatan asli daerah Bangka Belitung.

”Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan transaksi di pasar fisik timah. Ini artinya, pendapatan asli Bangka Belitung bakal meningkat di masa mendatang,” imbuhnya.

Related posts

Leave a Reply