JAKARTA, SMJogja – Perdagangan orang merupakan kejahatan luar biasa dan transnasional. Kasus tersebut jelas-jelas bertentangan dengan harkat dan martabat manusia. Karena itu perlu langkah konkret untuk mengatasinya.
”Perlu keterlibatan berbagai pemangku kepentingan mulai pemerintah, masyarakat, dunia usaha, serta media untuk mengatasi perdagangan orang,” tandas Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Teguh Setyabudi.
Ia mengungkapkan itu saat membuka Koordinasi Pelaksanaan Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (GT PP-TPPO) di Hotel Ciputra Jakarta. Kegiatan berlangsung secara daring dan luring.
Teguh mengatakan korban perdagangan orang tidak hanya dari kalangan anak-anak, melainkan juga dewasa, laki-laki dan perempuan. Selain itu, para korban tidak hanya mengalami eksploitasi dalam hal pekerjaan tetapi juga secara seksual.
Pelaku Kriminal
”Eksploitasinya sebagai pengemis dan pelaku kriminal. Perekrut memaksa korban demi keuntungan pribadi dan kelompoknya,” ujar Teguh.
Ia menyadari, persoalan perdagangan orang sangat kompleks dan multidimensi. Upaya penanganannya meliputi pencegahan, perlindungan, serta penuntutan. Menurutnya memerlukanperan berbagai lembaga.
”Pencegahan perdagangan orang perlu upaya sinergis para pihak terkait, mulai dari lembaga pendidikan, keluarga, masyarakat, dunia usaha, dan lembaga pemerintah di pusat serta daerah,” tegasnya.