SLEMAN, SMJogja.com-Tantangan yang dihadapi advokat di masa mendatang akan semakin berat. Salah satunya karena kompetisi yang kian ketat. Tiap tahun, jumlah advokat bertambah sedangkan pasar relatif turun.
Oleh sebab itu hanya advokat unggul, jujur, dan memiliki keahlian yang akan sukses bersaing. “Hukum di Indonesia semakin banyak dan rumit. Karena itu, spesialisasi sangat penting supaya para advokat bisa secara sungguh-sungguh membela sesuai pengetahuan hukum sebagaimana mestinya,” kata Ketua Harian Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi), Dwiyanto Prihartono disela acara pengangkatan advokat di Royal Ambarrukmo, Selasa (22/3).
Untuk membantu meningkatkan kompetensi, Peradi selama ini cukup intens mengadakan pelatihan bagi anggotanya. Beberapa materi yang dipandang penting diantaranya menyangkut digitalisasi, dan kemampuan bahasa Inggris.
Dia menambahkan, saat ini komputerisasi telah menjadi tantangan besar. Demikian halnya di masa depan, urusan bisnis yang berkaitan dengan teknologi digital bakal berkembang pesat. Kemajuan teknologi itu disokong pula oleh globalisasi sehingga wawasan terkait forum hukum kancah internasional menjadi sangat diperlukan.
“Sekarang ini kita masih butuh banyak fasilitas untuk mengasah skill advokat agar bisa bersaing di level internasional. Memang sudah ada program beasiswa ke luar negeri tapi persaingannya berat,” tambah Dwiyanto.
Sementara itu, Korwil Peradi DIY Irsyad Thamrin mengatakan, pengangkatan advokat ini adalah salah satu kegiatan utama organisasi Peradi. “Kami rutin melakukan pengangkatan advokat yang sudah lulus ujian dan mengikuti pendidkan khusus profesi,” katanya.
Pada kesempatan kali ini, ada sebanyak 146 orang yang diangkat menjadi advokat. Diharapkan mereka nantinya bisa menjadi advokat muda yang bermoral dan taat kode etik, serta menjalankan tugas secara profesional untuk membela orang yang memerlukan bantuan hukum.