Konsumsi BBM Non Subsidi di Jateng-DIY Melonjak

Ilustrasi penjualan BBM / Freepik

YOGYAKARTA, SMJogja.com – Konsumsi Pertamax Turbo di wilayah Jawa Tengah dan DIY melonjak hingga 101 persen selama kurun satu bulan terakhir. Selain Pertamax Turbo, penggunaan bahan bakar minyak (BBM) non subsidi jenis Pertamina Dex juga naik sebesar 22 persen.

“Memang ada indikasi peralihan dari konsumen untuk membeli varian BBM non subsidi,” ungkap Area Manager Communication, Relations and CSR Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Galih Brasto Nugroho saat dikonfirmasi, Senin (24/10).

Sebaliknya, Pertamina mencatat penurunan konsumsi BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar masing-masing sekitar 6 persen dan 7 persen. Brasto memperkirakan ada dua indikasi penyebab tren peralihan konsumsi itu. Pertama karena kendaraan lebih efisien penggunaan bahan bakar, atau beralih ke BBM varian lebih tinggi.

Faktor kemungkinan kedua adalah peralihan ke moda transportasi lain baik angkutan umum maupun kendaraan roda dua. “Penurunan konsumsi BBM subsidi justru banyak di pengguna mobil. Kalau soal pengaruh mobil listrik, kami melihat saat ini masih banyak kendaraan yang memakai gasoline walaupun ke depan akan semakin banyak yang menggunakan kendaraan listrik,” ujarnya.

Read More

Dia menganggap tren penurunan konsumsi Pertalite dan Solar merupakan hal yang positif. Mengingat, BBM subsidi sudah dipatok kuota oleh pemerintah sehingga konsumsi yang terukur dan efisien bisa mengurangi beban negara. Disamping itu pemakaian BBM kualitas lebih tinggi juga ramah lingkungan.

Pihaknya pun akan terus menggencarkan penggunaan aplikasi My Pertamina. Hingga pertengahan Oktober ini, di DIY tercatat sekitar 106 ribu unit kendaraan yang terdaftar pada aplikasi tersebut. “Kami terus mendorong masyakat untuk mendaftar. Sementara ini, yang belum punya QR code tetap bisa bertransaksi dengan dicatat nomor polisi kendaraannya kemudian dimasukkan ke sistem,” kata Brasto.

Tiap QR code berlaku untuk satu kendaraan dan dapat dipakai seumur hidup. Upaya sosialisasi penerapan My Pertamina juga dilakukan dengan menggandeng pemerintah daerah. Beberapa waktu lalu, sosialisasi dan pelatihan sudah dilaksanakan di Sleman dengan sasaran organisasi perangkat daerah, panewu, dan lurah. Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan, kegiatan tersebut merupakan

bentuk tindak lanjut kebijakan Pertamina terkait konsumsi BBM subsidi agar tepat sasaran dalam penyalurannya. 

“Program subsidi yang tepat sasaran penting untuk disosialisasikan. Terlebih masih banyak masyarakat yang belum paham,” ujar Danang.

Lewat sosialisasi itu diharapkan para panewu dan lurah bisa ikut membantu meneruskan informasi subsidi tepat sasaran kepada masyarakat.

Related posts

Leave a Reply