Kreatif di Tengah Pandemi, Lully Tutus Siap Gelar Karya di ”Well Done”

Lully Tutus menyiapkan karya untuk pameran / ist

JOGJA, SMJogja.com – Tiga perupa perempuan bakal menggelar karya di IndiaArt House Bekelan, Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan Bantul. Mereka, Lully Tutus, Watie Respati dan Erica Hestu Wahyuni yang mengangkat tema ”Well Done”. Pandemi Covid-19 bukan penghalang bagi ketiganya tetapi justru pemicu untuk terus berkreasi.

Lully menuturkan menggeluti dunia seni rupa berawal dari hobi namun ada perkembangannya serius dan profesional. Ia menyadari belajar melukis otodidak harus bisa mengembangkan kemampuan plus semangat belajar secara teknis maupun praktik. Ia juga membaca buku dan melihat pameran seni rupa. Tak kalah penting, banyak bergaul dengan lintas seniman maupun lintas profesi untuk menambah wawasan.

Ketika terjadi pandemi Covid-19, sebagai ibu rumah tangga, Lully semakin banyak waktu untuk berkarya kreatif di rumah. Ia juga menggelar pameran bersama sejumlah seniman di Yogyakarta maupun ke luar kota.

”Melukis di tempat yang tenang sangat nyaman sehingga saya bisa makin produktif berkarya kreatif, sekaligus bisa berkumpul bersama keluarga,” papar Lully, istri Jaka Yulianta tersebut.

Read More

Selesaikan Karya

Kini, Lully sibuk berkarya merampungkan enam lukisan terbaru untuk pameran bersama Watie Respati dan Erica Hestu Wahyuni. Pameran bakal berlangsung bulan depan dengan pembuka pemilik Studio Satiaji dan pematung Dunadi serta kurator seni rupa, dosen ISI Yogyakarta, Dr Mikke Susanto MA.

Ia mengungkapkan enam lukisan beragam ukuran berbahan media kanvas dan cat minyak berjudul ”Kidung Samodra, Rembukan, Kandhang Kebo, Waduh Konangan” dan ”Menep”. Ia sekarang lebih senang memberi judul lukisan berbahasa Jawa, beda halnya dulu yang lebih banyak menggunakan bahasa Inggris.

Perempuan kelahiran Rembang Jawa Tengah, 28 Maret 1980 silam tersebut mengungkapkan sejak kecil sudah senang menggambar dan mempunyai cita-cita ingin menjadi pelukis. Akan tetapi belum mendapat dukungan dari orangtua dan ia menempuh pendidikan Politeknik Universitas Diponegoro Semarang.

Hobi melukis tersalurkan saat bekerja di Rumah Produksi PT Atmo Cadhe Persada milik almarhum Arswendo Atmowiloto. Ia bekerja di bagian redaksi Majalan Anak Ino. Lully membuat cerita anak dan ilustrasi dengan media kertas dan tinta. Sejak itu, ia terus berkarya dan menggelar pameran di mana-mana.

”Pandemi bukan kendala sehingga saya tetap berkarya di studio kerja. Melukis menjadi hobi, mengembangkan bakat seni dan menumpahkan kegelisahan kreatif di atas kanvas,” tuturnya.

Related posts

Leave a Reply