SLEMAN, SMJogja.com – Setelah dua tahun tiarap dihantam pandemi Covid-19, angka kunjungan ke desa wisata di Kabupaten Sleman kini berangsur pulih. Dari hasil monitoring Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman, tingkat kunjungan mulai menggeliat sejak libur panjang awal Mei ini.
Contohnya di desa wisata Pulesari, pada libur panjang sebelumnya tercatat kunjungan sejumlah 943 wisatawan. Sedangkan liburan akhir pekan ini menembus 1.000 wisatawan. Sama halnya di desa wisata Pentingsari yang sepanjang Mei ini telah mencatatkan pemesanan kegiatan wisata untuk total 1.357 pengunjung.
“Beberapa desa wisata lain seperti Garongan, Grogol, Rumah Dome, dan Bromo juga sudah mulai naik angka kunjunganya,” ungkap Kepala Dispar Sleman Suparmono, Minggu (29/5). Walaupun sudah mulai beraktivitas menerima tamu, pihaknya tetap meminta pengelola agar menerapkan protokol kesehatan secara proporsional. Semisal memperhatikan daya tampung ,dan mengenakan masker saat berada di dalam ruangan.
Dispar juga terus mendorong masing-masing desa wisata supaya mempunyai keunikan, dan ciri khas masing-masing dalam memberikan layanan kepada tamu. Sejumlah desa wisata diketahui sudah menambah atraksi untuk menarik minat pengunjung.
Salah satunya desa wisata Pancoh yang telah menghadirkan layanan tempat makan dan paket jelajah wisata pedesaan menggunakan kendaraan VW Safari. Lainnya adalah desa wisata Garongan yang menambah unit layanan tempat ngopi dan bersantai untuk memberikan pengalaman yang berbeda bagi wisatawan.
Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Usaha Pariwisata Dispar Sleman Nyoman Rai Savitri menambahkan, menjelang akhir bulan ini pesanan terpantau lebih merata di semua desa wisata. “Sebelumnya hanya beberapa desa yang banjir order tapi sekarang sudah mulai merata. Contohnya desa wisata Pancoh, Lembah Sempor, Kampung Satwa Moyudan, Tanjung, dan Sukunan yang kunjungannya sudah ratusan wisatawan dan beberapa diantaranya mengambil paket live in atau menginap,” urai Nyoman.