JOGJA, SMJogja.com – Pengelolaan sampah menjadi isu serius di seluruh dunia, tak luput Indonesia. Salah satu perhatian utama yang masih belum terselesaikan yakni sampah plastik. Saat ini, sampah plastik mendominasi dan memiliki andil pada peningkatan pencemaran lingkungan.
Di Yogyakarta dan sekitarnya, berbagai sampah campur aduk ada di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan. Belum ada pengelolaan yang komprehensif. Petugas membuang dan menumpuk sampah begitu saja.
Bukan hanya sampah plastik, semua sampah jadi satu di sana. Berbagai dampak sampah menghantui masyarakat sekitar. Ancaman penyakit telihat jelas di depan mata mulai dari penyakit kulit, diare dan lainnya akibat pengelolaan sampah yang belum baik.
”Inilah yang menjadi keprihatinan, sehingga mendorong kami membuat salah satu strategi pengelolaan sampah terutama plastik,” tutur mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Rendy Novianto.
Ia bersama Aira Mayhesa, Zakkiatuz Zahrolazizah, Fadila Balqis Arifah dan Adha Estu Rizqi Susetya Radi membuat aplikasi pengelolaan sampah plastik. Mereka menamainya Smart Trash.
Platform Edukasi
Menurut Rendy, Smart Trash merupakan platform edukasi dan pengelolaan sampah plastik dalam bentuk aplikasi android. Tujuannya membantu Pemerintah dan warga mengelola sampah plastik yang mereka hasilkan. Bukan hanya mengelola, pengguna bisa memperoleh keuntungan.
”Smart Trash kami rancang tidak hanya untuk mengelola sampah plastik tetapi juga menjadi platform yang edukatif dan interaktif dengan desain yang menarik dengan menerapkan teknologi yang user-friendly dan up-to-date,” paparnya.
Pengguna dapat menggunakan aplikasi untuk mendapatkan berbagai keuntungan seperti menjual dan membeli sampah dalam berbagai kategori. Pengguna juga bisa membaca artikel tentang lingkungan, menemukan komunitas pecinta lingkungan terdekat, dan saku digital dengan chatbot yang mudah.
Rendy dan teman-temannya melengkapi Smart Trash dengan berbagai fitur seperti jual sampah, beli sampah, chat, dan top up. Pengguna aplikasi dapat mendistribusikan sampah anorganik seperti plastik secara langsung melalui aplikasi yang mudah. Siapa saja, anak-anak hingga orang tua, dapat mengoperasikannya.
”Salah satu layanan Smart Trash yakni jual beli sampah. Harga sesuai dengan masing-masing jenis sampah. Aplikasi ini juga menyediakan fitur edukasi, pengelolaan sampah, dan penjualan sampah,” imbuh Aira.
Karya tersebut berhasil meraih gold medal dalam Asean Innovative Science Enviromental and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2022. Penyelenggaranya Indonesia Young Scientist Association (IYSA) Universitas Diponegoro Semarang, dengan peserta 447 tim dari 20 negara.