Literasi Digital Lansia, Cegah Jadi Korban Kabar Bohong

Narasumber menyampaikan materi literasi digital lansia / ist

JOGJA, SMJogja.com – Sejumlah penelitian menyebutkan kelompok usia pra lansia dan lansia menjadi salah satu penyebar kabar bohong atau hoaks. Ini terjadi karena minimnya literasi digital yang menyasar kelompok rentan termasuk lansia.

Hal itu terungkap dalam webinar Tular Nalar Warga Lansia bertema ”Tidak Ada Yang Boleh Ditinggal dalam Transformasi Digital”. Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) yang mendapat dukungan Google.org
menginisiasi Program Tular Nalar bagi Warga Lansia. Tujuannya meningkatkan kemampuan literasi digital warga lansia, kemampuan melindungi data dan privasi, serta kemampuan memilah kabar bohong.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan transformasi digital yang begitu deras di Indonesia memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat. Namun juga menyisakan permasalahan bagi mereka yang belum memiliki literasi digital yang baik.

”Kami memberikan apresiasi dan mendukung inisiasi baik Mafindo, dengan dukungan Google.org serta
gerakan nasional literasi digital melalui program Tular Nalar bagi warga lansia. Kementrian berharap program ini bisa meningkatkan kompetensi literasi digital bagi lansia, yang selama ini rentan menjadi sasaran kejahatan digital. Mereka perlu mendapatkan pendampingan sekaligus perlindungan di ruang digital,” papar Semuel.

Read More

Kelompok Rentan

Presidium Mafindo, Santi Indra Astuti menjelaskan kelompok lansia sering menjadi korban disinformasi terkait tema kesehatan, finansial maupun politik dan agama. Minimnya pihak-pihak yang menyentuh permasalahan lansia di ruang digital, menjadikannya sebagai kelompok tertinggal. Akibatnya, mereka rentan menjadi target kriminalitas digital.

”Upaya kolaboratif demi meningkatkan ketahanan informasi masyarakat lansia harus menjadi salah satu prioritas literasi digital Indonesia.Mulai tahun 2022, Mafindo bersama Google.org menginisiasi Program Tular Nalar bagi Warga Lansia yang bertujuan meningkatkan kemampuan literasi digital warga lansia,” tandas Santi.

Kepala Hubungan Publik, Google Asia Pasifik, Ryan Rahardjo menambahkan pihaknya berkomitmen memerangi misinformasi dan disinformasi di Indonesia. Ia mendukung komunitas mitra mengembangkan pelatihan
literasi melalui Program Tular Nalar. Google berusaha melindungi masyarakat Indonesia dari berbagai
rentang usia, termasuk lansia dari misinformasi.

Related posts

Leave a Reply