Luka Tak Kunjung Sembuh? Jangan Khawatir, Ada Nanospray Ekstrak Pandan Wangi dan Cengkih

Nanospray bahan alami menyembuhkan luka kulit / ist

JOGJA, SMJogja.com – Kondisi tubuh seseorang berbeda satu dan lainnya. Ketika bagian tubuh terluka, ada yang segera sembuh tetapi ada pula yang lama. Nah, luka yang lama sembuhnya ini membuat perasaan tidak karuan. Namun, jangan kecil hati. Sekelompok mahasiswa UGM meneliti potensi kombinasi daun pandan wangi dan cengkih sebagai nanospray penyembuh luka akut.

Aufa Lufhf Ambar Verisandri, salah satu tim peneliti menuturkan daun pandan wangi mengandung bahan aktif yang memiliki aktivitas antiseptik. Bunga cengkih memiliki kandungan senyawa yang berkhasiat sebagai antiinflamasi dan anestesi.

Melihat potensi tersebut, ia bersama teman satu fakultasnya di Kedokteran Gigi yakni Bondan Setyoko, Galih Patria, Ni Luh Wayan Putri Dewi Angelina dan Alma Rizki Fadila dari Fakultas Farmasi melakukan penelitian nanospray kombinasi ekstrak daun pandan wangi dan bunga cengkih sebagai antiinflamasi, antiseptik, dan anestetik topikal terhadap penyembuhan luka akut kulit.

”Perawatan dan pencegahan luka akut penting dilakukan agar tidak menjadi luka kronis. Adapun contoh luka akut antara lain luka trauma, luka jahit, dan luka lecet. Penanganan luka harus dilakukan sesegera mungkin untuk menghindari terjadinya komplikasi ringan sampai berat,” papar Aufa.

Read More

Ia menjelaskan pada saat terbentuk luka, terjadinya komplikasi dapat dipicu oleh bakteri yang masuk sehingga menyebabkan infeksi. Karena iitu penanganan harus segera dilakukan secara efektif untuk menghindari terjadinya infeksi berkelanjutan.

Penanganan luka menurutnya kebanyakan menggunakan plester. Namun plester komersial yang beredar saat ini sebagian besar tidak mengandung bahan aktif sehingga kurang efektif menyembuhkan luka. Penggunaan plester sebagai penutup luka juga dapat mengganggu estetika kulit apabila digunakan dalam waktu cukup lama.

Lebih Aman

”Untuk mendapat obat penyembuh luka akut yang efektif dan dapat digunakan dengan nyaman, kami berupaya membuat nanospray kombinasi ekstrak daun pandan wangi dan bunga cengkih sebagai antiinflamasi, antiseptik, dan anestetik topikal terhadap penyembuhan luka akut kulit,” ujar Aufa.

Pada penelitiannya, tim menggunakan kitosan cangkang kepiting pada nanospray kombinasi. Bahan tersebut bersifat mudah menyerap dan dapat membentuk membran film yang berperan sebagai zat pembawa bahan aktif obat.

Pembuatan nanospray dilakukan dengan ekstraksi daun pandan wangi dan bunga cengkih. Kedua ekstrak digabungkan dan ditambah bahan lainnya untuk membuat sediaan emulsi terlebih dahulu. Sediaan emulsi diproses hingga homogen dan menghasilkan partikel berukuran nano. Nanomulsi yang sudah terbentuk kemudian dimasukan ke botol spray sehingga menjadi nanospray.

Bondan menambahkan, mereka melakukan sejumlah uji terhadap sediaan nanospray. Beberapa uji yang dilakukan yaitu uji organoleptik, uji berat jenis, uji ukuran nanopartikel, uji pH, uji kekentalan, uji kestabilan, molecular docking, dan uji kadar hambat minimum bakteri.

Hasil pengukuran dengan menggunakan Particle Size Analyzer menunjukkan rata-rata ukuran diameter nanopartikel yang telah berhasil disintesis yaitu 66,36 nm. Hal ini memenuhi syarat ukuran sediaan nanoemulsi yaitu dalam rentang 10-1000 nm.

Ukuran partikel nano yang kecil untuk meningkatkan absorpsi zat aktif sediaan pada sel target sehingga zat aktif tersebut akan lebih mudah terserap ke dalam tubuh khususnya bagian luka dan mempercepat aksi penyembuhan.

Tidak Bahaya

Menurut Bondan, nanospray memiliki rata-rata pH sebesar 4,33. Nilai pH itu sesuai dengan pH kulit dan tidak akan menimbulkan bahaya dalam pemakaian. Selain itu, uji kualitas lainnya seperti tingkat kekentalan dan bobot jenis, nanospray yang terbentuk telah teruji berkualitas baik.

”Dari uji stabilitas sediaan menunjukkan bahwa sediaan nanospray tetap stabil bentuknya dalam suhu rendah maupun tinggi. Berikutnya, dari segi kualitas maupun kualitas, hasil uji pada sediaan ini menunjukkan nanospray kombinasi telah memiliki kualitas yang baik, mudah digunakan, dan tidak gampang rusak,” jelasnya.

Berdasarkan uji kadar hambat minimum bakteri menunjukkan zona hambat yang ditimbulkan nanospray kombinasi ekstrak daun pandan wangi dan ekstrak bunga cengkih lebih besar dibandingkan obat merah luka secara signifikan. Dengan begitu nanospray ekstrak daun pandan wangi dan bunga cengkih memiliki efek antiseptik lebih baik.

Efek antiinflamasi dan anestesi dilakukan secara in silico molecular docking untuk melihat kekuatan ikatan antara bahan aktif dan reseptor manusia. Hasil molecular docking menunjukkan nanospray memiliki ikatan yang lebih kuat dibandingkan bahan aktif obat merah pada reseptor manusia. Tim akan terus mengembangkan penelitian guna memperoleh hasil lebih maksimal.

Related posts

Leave a Reply