JOGJA, SMJogja.com – Di tengah pandemi Covid-19 banyak kampus kekurangan mahasiswa. Mereka harus berjibaku supaya bisa memperoleh pendaftar. Beda halnya dengan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Pandemi tidak mempengaruhi peminat lulusan SMA dan sederajat yang ingin melanjutkan pendidikan ke UAD.
Kepala Biro Akademik dan Admisi, Dr Wahyu Widyaningsih MSi Apt menjelaskan minat lulusan SMA dan sederajat melanjutkan ke UAD tidak berubah. Calon mahasiswa yang mendaftar ada di kisaran 15.000 sedangkan yang diterima 6.000-7.000 orang. Mereka berasal dari seluruh Indonesia dan ada pula yang dari luar negeri.
”Dua tahun pandemi tetapi minat mendaftar ke kampus kami tidak berubah. Lulusan SMA yang ingin meneruskan ke UAD tetap tinggi apalagi ada banyak skema beasiswa,” kata Wahyu yang juga dosen di Fakultas Farmasi.
Menurutnya, jalur PMDK bebas tes menjadi jalur utama dalam penerimaan mahasiswa baru. Di jalur ini, calon mahasiswa tidak perlu mengikuti tes namun cukup menggunakan nilai rapor. Dengan begitu kampus dapat mengetahui konsistensi hasil belajar selama di SMA. Selain PMDK ada jalur lain yakni seleksi tes, seleksi kedokteran, seleksi beasiswa.
Kampus juga menyediakan banyak beasiswa mulai dari internal yang bebas biaya pendidikan hingga lulus sampai beasiswa instusi, perusahaan dan mitra UAD. Pemerintah juga memberi kuota untuk beasiswa KIP Kuliah menggantikan Bidik Misi.
Media Sosial
Wahyu menambahkan, kampus selalu mengikuti perkembangan zaman. Ia melihat anak-anak muda sekarang sangat melek teknologi. Kampus mencoba melakukan terobosan menyapa anak-anak muda melalui media sosial. Ada tenaga khusus yang menangani media sosial.
”Kami ada program student employment, yakni mahasiswa yang boleh bekerja di kampus sebagai salah satu upaya melatih soft skill. Nah, mereka inilah yang menjadi admin di media sosial, melayani pertanyaan-pertanyaan masyarakat yang ingin mengenal UAD lebih jauh,” paparnya.
Program student employment sudah berjalan lama di sana. Mahasiswa akan bekerja selama delapan hingga sembilan bulan di kampus di berbagai departemen. Mereka tidak sekadar bekerja tetapi berlatih berkomunikasi dengan individu maupun dalam tim. Mereka juga belajar mengelola waktu agar kelak tidak terkejut ketika memasuki dunia kerja.
Kreativitas dalam penerimaan mahasiswa baru dengan melibatkan generasi milenial ternyata mengena. Banyak kampus yang akhirnya melakukan hal sama setelah UAD memelopori program tersebut. Wahyu dan tim akan terus mengembangkannya supaya minat meneruskan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di UAD bakal bertumbuh dan semakin tinggi. Informasi lengkap PMB dapat dilihat di pmb.uad.ac.id, facebook di admisi pmb uad, instagram, tiktok, youtube dan twitter di pmb_uad.